Serangan Siber ke Perbankan dan Fintech Diprediksi Naik Tahun Depan

Fahmi Ahmad Burhan
3 Desember 2019, 19:20
Perusahaan solusi keamanan siber, Trend Micro memperkirakan, serangan siber ke sistem perbankan dan teknologi finansial (fintech) meningkat tahun depan
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi transaksi digital.

(Baca: Ahli IT Sebut Dua Modus dari Pembobolan Bank DKI Rp 32 Miliar)

Survei lembaga audit dan konsultan ekonomi  PricewaterhouseCoopers (PwC) menunjukkan, perbankan Indonesia kehilangan ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS) akibat serangan siber.

Dalam riset bertajuk 'Digital Banking in Indonesia 2018' itu, sebanyak 14% responden menyebutkan, bank mereka kehilangan US$ 1 juta akibat serangan siber. Lalu 1% responden merugi US$ 100 juta karena kejahatan tersebut. Survei ini dilakukan terhadap 52 responden dari 43 bank di Indonesia.

Untuk mengatasi persoalan itu, bank perlu berfokus memperkuat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang teknologi, salah satunya Chief Technology Officer (CTO). Selain itu, perlu ada kejelasan mengenai pihak-pihak yang boleh membuka data nasabah diperlukan.

(Baca: OJK Investigasi Sistem IT Bank Mandiri Terkait Saldo Nasabah Eror)

Sedangkan riset Dimension Data, ada triliunan log dan miliaran serangan siber pada tahun lalu. Sebanyak 35% dari total serangan berasal dari AS dan Tiongkok. Serangan lainnya dari kawasan Timur Tengah dan Asia Pasifik.

Jenis malware yang paling banyak digunakan untuk melakukan serangan pada tahun lalu adalah cryptojacking. Malware ini bertujuan untuk menginfeksi perangkat secara diam-diam untuk menambang mata uang virtual (cryptocurrency).

Informasi tersebut tertuang dalam laporan intelijen ancaman siber global 2019, yang dirilis oleh Dimension Data. Group Executive Cybersecurity Dimension Data Matthew Gyde menyampaikan, rendahnya tingkat kematangan keamanan siber disebabkan oleh ketidaksesuaian tindakan dengan kesedian perusahaan mengatasi serangan di dunia maya.

(Baca: Penipuan Siber Melonjak Saat 11.11, Perusahaan Rusia Beri Empat Saran)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...