McKinsey Indonesia Dorong Kerja Sama Bank dan Fintech

Desy Setyowati
11 Februari 2019, 19:26
Telaah - Bisnis Fintech
Jakub Jirsak/123rf

Hal ini berbeda dengan negara lain seperti Tiongkok, yang masyarakatnya sangat masif beralih ke digital. Alhasil, bank pun ramai-rami beralih ke digital. Dengan begitu, layanan fintech sangat digandrungi di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Perwakilan McKinsey & Company Indonesia yang lain, Bruce Delteil menambahkan bahwa kunci agar bank dan fintech bisa berkolaborasi adalah saling melengkapi. Keduanya bisa berdiskusi terkait segmen yang ingin dicapai, tetapi tidak bisa dijangkau satu sama lain. "Mereka bisa mengakuisisi, berbagi model bisnis, dan loose partnership," kata dia.

Sementara, Ekonom Indef Bhima Yudhistira menyampaikan, analisis output-input menunjukan pendapatan perbankan meningkat 0,8% setiap tahunnya bila berkolaborasi dengan fintech lending. "Itu kalau diuangkan senilai Rp 1,5 triliun," kata dia.

(Baca: Bunga Pinjaman Fintech Berpeluang Turun Tahun Ini)

Ia menyampaikan, perhitungan dampak tersebut berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Keuntungan itu diperoleh karena fintech mengurangi biaya penilaian kredit di bank menggunakan teknologi seperti mesin pembelajar (machine learning). Biaya untuk merekrut pegawai juga berkurang. "Masih kecil memang, tapi starting point yang bagus menggambarkan (fintech) bukan substitusi," ujarnya.

Sementara Ketua Harian Asosiasi Financial Technology (Aftech) Kuseryansyah memperkirakan, fintech akan lebih banyak berkolaborasi dengan industri lain seperti bank dan e-commerce tahun ini. “Pertumbuhan kolaborasi bisa naik dua hingga tiga kali lipat dibanding 2018," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...