Fintech RI Mirip Tiongkok, Investor Sebut OVO & DANA Berpotensi Merger

Fahmi Ahmad Burhan
17 Juni 2020, 07:30
Fintech RI Mirip Tiongkok, Investor Sebut OVO & DANA Berpotensi Merger
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi OVO di acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center,  Jakarta (23/9/2019).

Kabar bahwa OVO dan DANA sepakat untuk merger pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg. “Mereka bertujuan mengurangi ‘bakar uang’,” demikian kata sumber yang mengetahui informasi tersebut, dikutip dari Bloomberg, akhir pekan lalu (12/6).

(Baca: Lippo Dikabarkan Jual Ovo kepada Emtek, Akan Dimerger dengan DANA?)

Sumber juga menyampaikan, penandatanganan perjanjian antara kedua perusahaan tertunda karena pandemi virus corona. Oleh karena itu, syarat dan waktunya bisa saja berubah, termasuk terkait kesepakatan tersebut.

Berdasarkan catatan Katadata.co.id, pengguna DANA mencapai 40 juta saat ini. Selama pandemi Covid-19, transaksinya tumbuh 15%, terutama untuk pembelian pulsa, belanja online, dan pembayaran tagihan. Namun, transaksi offline turun 15%. 

Sedangkan jumlah pengguna baru OVO meningkat hampir empat kali lipat atau 267% selama pandemi virus corona. Pembayaran untuk e-commerce dan pencairan pinjaman melonjak. Rinciannya, pembayaran untuk e-commerce tumbuh 110%, pinjaman 50%, dan pesan-antar makanan 15%.

Sebagaimana diketahui, OVO bekerja sama dengan Grab terkait layanan pembayaran. Aplikasi OVO telah diunduh lebih dari 115 juta kali per akhir tahun lalu. Perusahaan fintech pembayaran ini juga sudah menggaet sekitar 500 ribu mitra penjual di 354 kota Indonesia. 

(Baca: Salip Gopay, Grab Akan Akuisisi DANA dari Emtek)

Sedangkan LinkAja memiliki 40 juta lebih pengguna per akhir Maret lalu. Selain itu, ada 500 ribu lebih mitra penjual (merchant) yang menggunakan layanan pembayaran besutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini.  

Di satu sisi, Gojek memiliki pengguna lebih dari 170 juta di Asia Tenggara. Sekitar 50% dari transaksi di platform Gojek menggunakan layanan GoPay. 

Selain itu, lebih dari setengah juta mitra penjual menerima layanan pembayaran GoPay. Bahkan, 100 ribu UMKM bergabung dengan ekosistem Gojek dalam tiga bulan di tengah pandemi Covid-19. Padahal, sebelumnya perusahaan butuh waktu dua tahun untuk menggaet 500 ribu UMKM. 

(Baca: Kabar OVO Gabung dengan DANA, Menteri Kominfo Minta Ikuti Aturan)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...