OJK Akan Pangkas Proses Izin Fintech Lending, Syarat Modal Diperbesar

Fahmi Ahmad Burhan
4 Mei 2021, 11:38
OJK Akan Pangkas Perizinan Fintech Lending, tapi Perketat Permodalan
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Direktur Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tris Yulianta (kiri) menyampaikan paparan dalam sosialisasi layanan sistem elektronik pencatatan inovasi keuangan digital di ruangan OJK 'Innovation Center for Digital Financial Technology' (Infinity), Jakarta, Selasa (29/10/2019).

"Bila modalnya kecil, khawatir akan menjadi pemain kecil, sehingga tidak mampu bersaing dengan pelaku usaha yang sudah ada dan lebih besar," kata Juru bicara OJK Sekar Putih Djarot kepada Katadata.co.id.

Jumlah penyelenggara fintech lending memang terus bertambah dari 53 pada 2018 menjadi 146 per Maret lalu. Sebanyak 46 di antaranya mempunyai status berizin.

Namun, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mencatat, hanya 20% fintech lending yang menguasai penyaluran pinjaman. "Ini karena di pasar fintech lending, pertumbuhan ekspansif baru dua hingga tiga tahun terakhir," katanya kepada Katadata.co.id, akhir tahun lalu (4/12/2020).

Nilai akumulasi penyaluran pinjaman dari fintech lending di Indonesia Rp 169,51 triliun per Februari 2021. Nilai ini naik 6,23% sejak awal tahun (year to date/ytd).

Di satu sisi, fintech lending menghadapi platform pinjaman online ilegal. OJK mencatat, terdapat 1.026 fintech ilegal tahun lalu.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...