Harga Bitcoin, Ethereum, Shiba Inu Berguguran karena Cina dan Twitter

Fahmi Ahmad Burhan
17 November 2021, 10:11
kripto, bitcoin, ethereum, digecoin, shiba inu, cina, twitter
Bloomberg
Ilustrasi kripto

Akan tetapi, penurunan harga kripto itu terjadi seiring dengan kebijakan pemerintah Cina yang secara intensif melarang penambangan cryptocurrency. Pada Selasa (16/11), Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) mengatakan bahwa mereka akan terus membersihkan penambangan kripto di negara tersebut.

"Ini karena aktivitas penambangan cryptocurrency menyebabkan konsumsi energi dan emisi karbon yang besar," kata juru bicara NDRC Meng Wei.

Pada September, pemerintah Cina resmi melarang transaksi mata uang kripto dan penambangan aset digital. Sepuluh lembaga di Cina, termasuk bank sentral, lembaga keuangan, lembaga sekuritas, dan regulator valuta asing sepakat untuk membasmi transaksi kripto.

"Semua kegiatan cryptocurrency ilegal dan akan dihilangkan sesuai dengan hukum," demikian isi keterangan bank sentral Cina, People's Bank of China (PBoC).

Selain itu, harga bitcoin hingga ethereum terpengaruh harga dolar Amerika Serikat (AS) yang naik ke level tertinggi selama 16 bulan terakhir.

"Harga dolar dapat berdampak pada bitcoin karena kripto merupakan aset berisiko, seperti saham dan komoditas. Ini cenderung turun ketika dolar naik," kata trader di GlobalBlock Marcus Sotiriou dikutip dari Business Insider.

Kemudian, turunnya harga cryptocurrency besar juga terpengaruh kebijakan pemerintah AS yang mewajibkan pelaporan pajak uang kripto. Kewajiban ini diperkirakan masuk dalam tagihan infrastruktur tentang perdagangan yang bertransaksi dengan jumlah lebih dari US$ 10 ribu.

Selain itu, penurunan harga kripto terjadi seiring dengan pernyataan kepala keuangan Twitter Ned Segal baru-baru ini. Dalam wawancara dengan Wall Street Journal pada Selasa (16/11), Segal mengatakan bahwa menginvestasikan uang ke dalam aset kripto tidak masuk akal untuk saat ini. Ia juga mengatakan bahwa volatilitas merupakan masalah pada aset kripto.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...