Bappebti Butuh Waktu Mengatur NFT meski Perdagangannya Kian Marak

Fahmi Ahmad Burhan
11 Maret 2022, 15:29
bappebti, kripto, NFT
Tumisu/Pixabay
Ilustrasi NFT

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda memprediksi NFT semakin menjadi tren tahun ini. "Ini juga seiring dengan pengetahuan mereka (masyarakat) soal manfaat dan peluang pertumbuhan ekonomi kreatif dan digital," katanya dalam siaran pers, pada Januari (3/1).

Menurut dia, sektor perusahaan maupun tokoh yang menjual aset kripto NFT semakin beragam, termasuk metaverse dan platform investasi digital lainnya. "Pasar akan semakin dewasa, dengan banyaknya marketplace NFT yang bermunculan," kata Manda.

Perusahaan data NFT Nonfungible.com mencatat, penjualan aset digital ini mencapai US$ 17,6 miliar atau sekitar Rp 251,6 triliun tahun lalu. Nilainya melonjak 21.000% dibandingkan 2020 US$ 82 juta atau Rp 1,2 triliun.

“Kami melihat pertumbuhan eksponensial selama setahun terakhir,” ujar salah satu pendiri Nonfungible.com Gauthier Zuppinger kepada CNBC Internasional, Kamis (10/3).

Nonfungible.com pun mencatat, lebih dari 2,5 juta pemilik dompet kripto untuk memperdagangkan NFT tahun lalu. Jumlahnya naik dari hanya 89 ribu pada 2020.

Sedangkan jumlah pembeli NFT melonjak dari 75 ribu menjadi 2,3 juta.

Investor menghasilkan total keuntungan US$ 5,4 miliar dari penjualan NFT tahun lalu. Lebih dari 470 dompet menghasilkan keuntungan lebih dari US$ 1 juta.

Kategori NFT yang paling populer adalah barang koleksi, yang menghasilkan penjualan US$ 8,4 miliar. NFT game seperti Axie Infinity mewakili kategori terbesar kedua, mengumpulkan US$ 5,2 miliar dalam penjualan.

Nonfungible.com juga mencatat ada pergeseran fokus ke metaverse pada akhir tahun.  Banyak orang menjual tanah digital dan proyek lain di luar angkasa dengan total US$ 514 juta.

Zuppinger tidak memprediksi bahwa nilai transaksi NFT melonjak secara dramatis tahun ini. Volume rata-rata sekitar US$ 687 juta per minggu sejauh ini pada 2022. Volume rata-rata transaksi NFT itu di bawah tahun lalu US$ 620 juta per minggu.

“Yang menarik adalah kami melihat lebih sedikit orang, lebih sedikit pembeli, lebih sedikit penjualan,” kata Zuppinger.

“Komunitas global mungkin telah menurun karena spekulasi dan hilangnya minat pada koleksi. Tetapi pasar global masih sangat tinggi dan nilai dari beberapa aset ini terus meningkat,” tambah dia.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...