Harga Bitcoin Turun di Bawah US$ 30.000, Terendah Dalam 10 Bulan

Happy Fajrian
10 Mei 2022, 09:25
harga bitcoin, mata uang kripto, bitcoin, kripto
ANTARA FOTO/REUTERS/Jose Cabezas
Tanda Bitcoin ditampilkan di luar toko tempat cryptocurrency diterima sebagai metode pembayaran di San Salvador, El Salvador, Selasa (1/2/2022).

Analis sekaligus chief executive di Factor Peter Brandt menyampaikan, kenaikan suku bunga The Fed membuat imbal hasil obligasi melonjak dan membuat investasi spekulatif seperti bitcoin terlihat kurang menarik. Ia memperkirakan harga bitcoin terus melorot.

“Sekarang US$ 28 ribu diterima secara luas sebagai prediksi penurunan. Saya terpaksa mengubah pandangan saya. Entah harga bertahan di atas US$ 30 ribu atau melewati US$ 28 ribu,” kata Peter melalui akun Twitter @PeterLBrandt, Senin (9/5).

Berdasarkan data Coindesk, harga bitcoin turun 2% dalam 24 jam menjadi US$ 33.860 atau Rp 491 juta per koin pada perdagangan hari ini (9/5). Harganya anjlok 13% dalam seminggu dan 20,44% sebulan.

Harga bitcoin pekan lalu di level US$ 39.834 atau Rp 577 juta per koin. Bulan lalu harganya di atas US$ 40 ribu atau Rp 580 juta per koin. Menurutnya, penurunan harga bitcoin lebih dalam akan terjadi pada jangka pendek. Penurunannya lebih lanjut bisa mencapai 18% dari posisi saat ini.

Brandt memperkirakan penurunan tajam harga bitcoin akan terjadi seperti 2017. Ketika itu harganya jatuh lebih dari 80% setelah mencapai rekor harga tertingginya. Pada Desember 2017, harga bitcoin menyentuh rekor US$ 19.829 per koin. Awal 2018 harganya terus merosot hingga di bawah US$ 4.000.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...