Nokia hingga Samsung Persempit Pasar Huawei yang Tertekan Sanksi AS

Desy Setyowati
7 Oktober 2020, 15:15
Nokia, Ericsson, Samsung Kikis Pasar Huawei yang Tertekan Sanksi AS
123rf/ moovstock
Ilustrasi. Bisnis Huawei yang menggurita makin terdesak dampak sanksi AS.

Pemerintah juga hanya memberikan otorisasi sementara hingga delapan tahun kepada operator untuk menggunakan Huawei. "Tidak akan ada larangan total," kata Kepala Badan Siber Prancis ANSSI Guillaume.

Namun, perusahaan jaringan yang dikontrol negara telah menunjuk pesaing Huawei seperti Nokia dan Ericsson.

AS juga berhasil mendorong negara-negara di Eropa Tengah dan Eropa Timur untuk meninggalkan Huawei. Romania, Polandia, Republik Ceko, Latvia dan Estonia telah menandatangani pernyataan bersama dengan pemerintah AS mengenai keamanan 5G.

Nokia dan Ericsson juga menang di Singapura. Singapore Telecommunications (Singtel) mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan Ericsson Swedia.

Sedangkan perusahaan patungan milik Starhub dan M1 memilih Nokia sebagai mitra untuk membangun jaringan 5G. Kedua perusahaan akan membangun jaringan 5G yang ditarget selesai pada awal 2021.

Langkah Huawei untuk Bangkit

Meski kalah di Singapura, Huawei gencar menyasar pasar Asia Tenggara. Perusahaan mengaku akan mencari peluang untuk bisa hadir di negeri jiran ini.

“Kami akan membangun (rekam jejak), mendukung pelanggan ketika mereka berinvestasi di jaringan 5G, mendorong pertumbuhan ekonomi dan membantu Singapura untuk terus bersaing secara global,” kata juru bicara Huawei kepada Nikkei Asian Review, dikutip dari Kr-Asia, Juli lalu (20/7).

Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura S Iswaran memang mengatakan bahwa pemerintah tak mencegah Huawei untuk berpartisipasi. “Jika Anda melihatnya murni berdasarkan hasilnya, sangat jelas (alasannya),” kata dia dikutip dari CNBC Internasional, Juni lalu (25/6).

Di Asia Tenggara, Huawei bekerja sama dengan AIS di Thailand. Perusahaan asal Negeri Panda ini juga bermitra dengan Maxis Malaysia.

Lalu, perusahaan bekerja sama dengan Globe Telecom untuk layanan percontohan 5G di Filipina. Begitu pun di Kamboja.

Secara global, Huawei masih memimpin dengan 31% pasar peralatan telekomunikasi, menurut data Dell’Oro. Bahkan meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu 28%.

Huawei mengandalkan pasar di Tiongkok. Berdasarkan data Statista, diperkirakan ada 42,3 juta pengguna 5G di Negeri Panda pada tahun ini. Jumlahnya diramal terus meningkat hingga mencapai 1,39 miliar pada 2030.

Namun porsi pasar Tiongkok kurang dari 6% dari total kesepakatan yang diraih Nokia. Sedangkan Huawei memimpin pasar ini.

Selain itu, Huawei mengungguli para pesaingnya di pasar Afrika. “Perusahaan sudah beroperasi di hampir setiap tingkat penyediaan internet di benua itu, mulai dari memasang kabel bawah laut hingga menjual perangkat seperti ponsel", kata pakar hubungan Tiongkok-Afrika di Institut Urusan Internasional Afrika Selatan di Johannesburg, Cobus van Staden dikutip dari Financial Times, kemarin (6/10).

Samsung pun mengisyaratkan bahwa ada pasar di mana perusahaan tidak dapat bersaing dengan Huawei. “Mereka pesaing yang sangat tangguh. Saat Anda mengajukan penawaran, kami sering melihat tawaran yang tampaknya tidak masuk akal dalam penetapan harganya,” kata Kepala Penjualan Global di bisnis jaringan Samsung Woojune Kim.

Huawei memang disebut-sebut menawarkan harga 20-30% lebih murah dibandingkan Nokia dan Ericsson. Ini menjadi salah satu faktor perusahaan memimpin pasar dalam beberapa periode.

Raksasa teknologi itu pun telah menandatangani 91 kontrak dengan penyedia telekomunikasi untuk 5G komersial per awal tahun ini. Hampir setengahnya berada di Eropa.

Namun AS memengaruhi banyak negara di Eropa untuk tidak memakai layanan Huawei. Alasannya, karena teknologi perusahaan asal Tiongkok ini dinilai tidak membahayakan keamanan negara.

Atas tuduhan AS tersebut, Huawei mengaku siap diperiksa secara menyeluruh terkait risiko keamanan. "Kami akan membuka bagian dalam. Kami siap untuk dibedah guna menanggapi semua tekanan politik ini," kata President of Huawei Italy Luigi De Vecchis.

Ia menilai, tuduhan AS tidak berdasar. Huawei juga tak berniat meninggalkan pasar Italia dan sedang mempertimbangkan untuk menambahkan produk lebih lanjut diberbagai bidang seperti energi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...