Gojek & Asosiasi Respons Keluhan Pengemudi Ojol Soal Sistem Order Baru
Dengan sistem yang disebut Jaeger itu, kata dia, akun prioritas diutamakan dapat pesanan. Namun sistem itu diubah menjadi pemerataan order, karena ada keluhan dari pengemudi yang tidak masuk prioritas.
“Dari akun prioritas, sekarang akunnya down karena sistem pemerataan order,” kata Ryan melalui akun Twitter-nya @ryan_nus, hari ini (20/2). Cuitan itu disertai foto rekan-rekan pengemudi ojek online Gojek lainnya.
Ryan mengatakan, biasanya pengemudi bisa tutup point selama enam hingga delapan jam. “Sekarang harus bekerja 12 jam. Capek menunggu order,” katanya, pekan lalu (11/2).
Dia bercerita, akunnya bisa mendapat empat pesanan dalam sejam. Tetapi, sejam kemudian pesanan sepi. “Hari ini contohnya, kerja enam jam hanya dapat 11 orderan. Biasanya sudah dapat sekitar 20,” kata dia.
(Baca: Kemenhub, Gojek, Grab dan Asosiasi Sepakat Tarif Ojek Online Tak Turun)
Alhasil, tagar #GojekKenapa menjadi topik populer di Twitter hari ini. Hingga pukul 15.04 WIB, tagar itu diunggah lebih dari 5,6 ribu kali.
Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono mengaku sudah mendengar keluhan tersebut dari para pengemudi ojek online. Garda berencana mengajukan audiensi dengan Gojek terkait keluhan itu.
“Saat ini kami sedang kumpulkan data keluhan dari rekan-rekan sebagai materi audiensi,” kata Igun kepada Katadata.co.id.
(Baca: Soal Tarif Ojek Online, Kominfo Ancam Nonaktifkan Aplikasi Maxim)