Tokopedia & Traveloka Dikabarkan Galang Dana, Unicorn Lain Menyusul?

Desy Setyowati
8 Juli 2020, 07:00
Tokopedia & Traveloka Dikabarkan Galang Dana, Unicorn Lain Menyusul?
Tokopedia
Ilustrasi platform Tokopedia

Tokopedia juga dikabarkan dalam pembicaraan dengan Google dan Temasek Holdings Pte. Negosiasi ini terkait putaran pendanaan senilai US$ 500 juta hingga US$ 1 miliar (Rp 7,2 triliun sampai Rp 14,5 triliun).

Namun, unicorn Tanah Air itu enggan menanggapi kabar tersebut. "Kami tidak berkomentar untuk spekulasi atau rumor pasar," ujar  VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak kepada Katadata.co.id, Sabtu (4/7).

Sumber Bloomberg mengatakan, Tokopedia mengadakan pembicaraan dengan sejumlah perusahaan teknologi raksasa Amerika Serikat (AS) lainnya. Mereka yakni Facebook Inc., Microsoft Corp., dan Amazon.com Inc.

(Baca: Tokopedia Tepis Kabar Soal Investasi dari Google & Temasek)

Namun, Google dan Temasek disebut-sebut sebagai calon investor yang paling aktif dalam bernegosiasi dengan Tokopedia. Sumber mengatakan, pembicaraan akan berlangsung dalam beberapa pekan ke depan.

Sedangkan unicorn Indonesia lainnya, OVO berencana menggalang pendanaan pada paruh pertama tahun ini. “Kami sedang menjajaki peluang itu,” kata CEO OVO Jason Thompson dikutip dari Kr-Asia, akhir tahun lalu (3/12/2019).

Rencana itu diungkapkan Jason, setelah pendiri sekaligus pemilik Lippo Group Mochtar Riady mengatakan bahwa perusahaannya menjual dua pertiga saham OVO. Sebab, perusahaan tidak kuat jika harus memasok dana untuk strategi ‘bakar uang’.

(Baca: Lippo Jual Dua Pertiga Saham, OVO Cari Tambahan Modal Tahun Depan)

OVO bahkan dikabarkan akan menjual sahamnya kepada PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), yang juga pemilik saham dompet digital DANA. Namun Jason enggan menanggapi rumor tersebut. “Kami fokus pada eksekusi dan mengawasi pasar,” kata dia.

Pada bulan lalu, OVO dan DANA kembali diisukan merger. “Mereka bertujuan mengurangi ‘bakar uang’,” demikian kata sumber yang mengetahui informasi tersebut, dikutip dari Bloomberg, pertengahan Juni lalu (12/6).

Sumber juga menyampaikan, penandatanganan perjanjian antara kedua perusahaan tertunda karena pandemi corona. Oleh karena itu, syarat dan waktunya bisa saja berubah, termasuk terkait kesepakatan tersebut.

Namun, OVO dan DANA enggan berkomentar terkait kabar tersebut. (Baca: Fintech RI Mirip Tiongkok, Investor Sebut OVO & DANA Berpotensi Merger)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...