Gaet Startup Jerman, Grab Kaji Layanan Taksi Terbang di Asia Tenggara

Fahmi Ahmad Burhan
19 Februari 2020, 11:48
Gaet Startup Jerman, Grab Uji Coba Taksi Terbang di Asia Tenggara
Twitter/@volocopter
Ilustrasi taksi terbang milik Volocopter

Volocopter menargetkan penerbangan komersial dimulai pada 2022. Penumpang bisa terbang dari satu VoloPort ke VoloPort lainnya. Pada 2035, Volocopter menargetkan telah miliki puluhan VoloPort di Singapuradan menangani 10 ribu penumpang per hari.

Selain Grab, Uber berencana meluncurkan layanan taksi terbang pada 2023. Startup berbagi tumpangan (ride hailing) berkolaborasi dengan sejumlah mitra, termasuk Volocopter.

(Baca: Uji Coba Awal Tahun, Grab Target Operasikan 500 Mobil Listrik )

Banyak perusahaan teknologi yang berupaya meluncurkan layanan serupa. Namun, beberapa di antaranya gagal atau molor dari tenggat waktu. 

Kitty Hawk misalnya, mengkaji kembali rencana layanan transportasi udara karena ada laporan kerusakan, kebakaran baterai dan lainnya. Kitti Hawk merupakan perusahaan mobil terbang yang didukung salah satu pendiri Google, Larry Page.

Produsen pesawat asal Amerika Serikat, Zunum Aero juga berjuang mengumpulkan dana untuk mengembangkan layanan serupa. Bahkan, perusahaan terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK karyawan setelah Boeing mundur sebagai penyokong.

(Baca: Grab Investasi US$ 2 Miliar untuk Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik )

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...