Galang Investasi, RedDoorz Target Jadi Unicorn Tahun Depan
Perusahaan juga berencana meningkatkan kualitas staf hotel di empat negara. Setidaknya ada sekitar 10 ribu pegawai yang bakal diberi pelatihan.
Perusahaan mencatat, ada 600 ribu pemesanan kamar setiap bulannya di Asia Tenggara sejak awal tahun hingga September 2019. “Targetnya, hingga akhir tahun dapat mencapai 1 juta pemesanan kamar,” kata dia.
(Baca: Bos Grab dan RedDoorz Tanggapi Pendiri Gojek Jadi Calon Menteri)
Terkait jumlah pengguna, Indonesia merupakan kontributor terbesar. Rinciannya, Indonesia (75%), Filipina (15%), Vietnam (8%), dan Singapura (3%).
Meski ingin meningkatkan valuasi dan menjadi unicorn, perusahaan juga mengkaji potensi pencatatan saham perdana (Initial public offering/IPO). Namun, aksi korporasi itu tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. “Kami berencana untuk melakukannya pada 2022 atau 2023,” katanya.
Namun, ia enggan menjelaskan lebih rinci mengenai rencana IPO tersebut. “Karena saat ini perusahaan kami masih ingin berfokus pada ekspansi jaringan di Indonesia dan Asia Tenggara,” kata dia.
(Baca: RedDoorz Bakal Gaji Milenial Rp 10 Juta per Bulan untuk Pelesiran)