Halodoc Tanggapi Peluang Startup Kesehatan Jadi Unicorn

Cindy Mutia Annur
8 Oktober 2019, 15:25
Halodoc tanggapi peluang startup kesehatan jadi unicorn selanjutnya.
Dokumen halodoc.
Ilustrasi, aplikasi halodoc dapat diunduh lewat Google Play atau Apple Store. Halodoc tanggapi peluang startup kesehatan jadi unicorn selanjutnya.

(Baca: Menyusul OVO, Rudiantara Bocorkan 2 Startup Berpeluang Jadi Unicorn)

Sebelumnya, Rudiantara mengatakan bahwa startup di bidang pendidikan dan kesehatan berpeluang menjadi unicorn selanjutnya. Sebab, pemerintah menganggarkan Rp 500 triliun lebih untuk pendidikan tahun depan.

Sedangkan untuk kesehatan, pemerintah mengalokasikan lebih dari Rp 100 triliun. "Bisnis itu mengikuti aliran uang. Angka-angka itu memberikan gambaran besarnya peluang startup edutech dan healthcare menjadi unicorn di Indonesia," kata dia.

Rudiantara mengatakan, pemerintah berperan memfasilitasi atau mengakselerasi startup supaya bisa berkembang menjadi unicorn. “Kepastiannya (menjadi unicorn atau tidak) ada di tangan para investor dan modal ventura," katanya.

Dalam laporan Google, Temasek, dan Bain bertajuk e-Conomy SEA 2019, ada lebih dari 70 startup yang valuasinya mendekati unicorn (aspiring unicorn) di Asia Tenggara. Mereka sudah memperoleh US$ 1,1 miliar sepanjang Semester I 2019. Sejak 2016 hingga Semester I 2019, startup ini memperoleh US$ 5,9 miliar.

Salah satu startup yang tergolong dalam aspiring unicorn adalah Halodoc. “Kami tidak terkejut jika di antara aspiring unicorn ini menjadi unicorn tahun depan,” kata Joint Head, Investment Group Temasek Rohit Sipahimalani.

(Baca: Riset Google: Investasi ke Startup RI Rp 23,8 T, Terbesar di Regional)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...