24 Startup Indonesia Dapat Pendanaan meski Ada Pandemi Corona

Desy Setyowati
15 Mei 2020, 04:00
25 Startup Indonesia Dapat Pendanaan meski Ada Pandemi Corona
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Ilustrasi, penukaran uang dolar AS di sebuah gerai Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) di Malang, Jawa Timur, Kamis (23/2).

Kemudian, fintech lending Investree mendapatkan pendanaan seri C sebesar US$ 23,5 juta atau sekitar Rp 379,3 miliar pada awal April (8/4). Karena itu, perusahaan akan tetap ekspansi ke Thailand dan Filipina meski ada pandemi virus corona.

(Baca: Investor Gojek Suntik Modal Rp 603 Miliar ke 15 Startup, Satu Asal RI)

Pendanaan itu dipimpin oleh investor asal Jepang MUFG Innovation Partners (MUIP) dan BRI Ventures. Investor terdahulu yakni 9F Fintech Holdings Group China dan SBI Holdings Jepang juga berpartisipasi dalam putaran investasi seri C ini.

Lalu, startup logistik lokal RaRa mendapat pendanaan tahap awal US$ 1,2 juta atau sekitar Rp 19,7 miliar. Investasi itu dipimpin oleh modal ventura asal AS 500 Startups. Perusahaan modal ventura yang berbasis di Singapura AngelCentral juga terlibat dalam putaran pendanaan ini.  

Kemudian, startup penyedia aplikasi pembukuan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) BukuWarung mendapatkan investasi tahap awal yang dipimpin oleh East Ventures. Selain itu, ada beberapa investor lain yang terlibat seperti AC Ventures, Golden Gate Ventures, Tanglin Venture Partners, dan Michael Sampoerna.

Angel investor seperti Grab, Gojek, Flipkart, PayPal, Xendit, Rapyd, Alterra dan Zen Rooms juga terlibat dalam pendanaan tersebut. (Baca: Raih Pendanaan dari East Ventures, BukuWarung Berencana Perluas Pasar)

Startup di bidang pertanian (agritech) TaniHub Group juga mendapatkan pendanaan seri A US$ 17 Juta atau sekitar Rp 283 miliar pada awal April (1/4). Tambahan modal ini rencanannya akan dipakai untuk memperluas layanan.

Investasi itu dipimpin oleh Openspace Ventures dan Intudo Ventures. Selain itu, melibatkan investor lain seperti UOB Venture Management, Vertex Ventures, BRI Ventures, Tenaya Capital dan Golden Gate Ventures.

Decacorn Tanah Air, Gojek juga memperoleh investasi US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 18 triliun pada pertengahan Maret (17/3). Dengan begitu, Gojek telah mengumpulkan pendanaan seri F hampir US$ 3 miliar.

Informasi itu diketahui dari memo internal yang dikirim oleh co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi. (Baca: Startup Pertanian TaniGroup Peroleh Tambahan Modal Rp 144 Miliar)

Hanya, tidak disebutkan nama investor yang terlibat dalam pendanaan baru tersebut. Namun, dikutip dari Business Times, Amazon disebut-sebut sempat bernegosiasi untuk terlibat dalam putaran pendanaan itu.

Sebagaimana diketahui, kasus positif virus corona di Indonesia pertama kali diumumkan pada awal Maret. Kendati begitu, beberapa startup tetap memperoleh pendanaan.

Perusahaan rintisan lainnya yang juga mendapatkan dana segar yakni Waste4Change, Printerous, Greenly di bidang kuliner sehat, Zenius, dan Hukum Online. Lalu, Hacktiv8, Moladin, Waresix, Svara, dan Ruangguru memperoleh investasi pada Januari dan Februari lalu.

Padahal, perusahaan riset Genome memperkirakan bahwa startup kehilangan potensi investasi US$ 28 miliar atau sekitar Rp 463 triliun pada awal tahun ini akibat pandemi Covid-19. Sebab, bisnis sejumlah startup akan terkena dampak signifikan dari pandemi corona.

Di Tiongkok misalnya, kesepakatan modal ventura untuk memberikan pendanaan kepada startup terkontraksi 50 sampai 57 poin selama dua bulan. Hal ini berdampak secara global, sebab investor Negeri Panda menanamkan modal ke banyak negara.

(Baca: Startup Diprediksi Kehilangan Potensi Investasi Rp 463 T Akibat Corona)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur, Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...