Kans Ruangguru dan Alodokter Jadi Unicorn ke-6 Indonesia saat Pandemi

Desy Setyowati
3 November 2020, 16:25
Kans Ruangguru dan Alodokter Jadi Unicorn Ke-6 Indonesia saat Pandemi
123rf.com
Ilustrasi. Startup pendidikan dan kesehatan digadang-gadang bakal jadi unicorn sejak 2018.

Tech In Asia melaporkan, startup pendidikan Indonesia menghadapi tiga masalah utama. Pertama, kesediaan atau kemampuan pelanggan membayar layanan terbatas. Kedua, infrastruktur digital tidak memadai di beberapa daerah. Terakhir, minim talenta digital yang relevan.

Untuk poin pertama, Bank Dunia mencatat kurang dari 5% pengguna yang mau membayar layanan setelah masa uji coba gratis. “Indonesia tertinggal jauh dibandingkan India dan Tiongkok terkait kesediaan membayar,” demikian kata investor modal ventura dikutip dari Tech In Asia, Oktober lalu (2/10).

Terkait tantangan infrastruktur digital, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, ada 12.548 desa yang belum terakses internet generasi keempat (4G).

Akses internet pun menjadi salah satu kendala siswa belajar di rumah saat pandemi, sebagaimana Databoks berikut:

Selain itu, McKinsey and Company memperkirakan Indonesia kekurangan 600 ribu talenta digital setiap tahunnya atau 9 juta pada 2030.

Tantangan Startup Kesehatan Raih Pendanaan

Ketiga tantangan yang dihadapi oleh startup pendidikan, juga dirasakan oleh healthtech. Founder ProSehat dan Chairman Asosiasi Healthtech Indonesia Gregorius Bimantoro mengatakan, pemanfaatan layanan kesehatan virtual belum masif di Tanah Air, meskipun melonjak saat pandemi.

“Belum semuanya beralih ke konsultasi virtual,” kata Bimantoro dalam acara media gathering virtual Asosiasi Modal Ventura untuk Startup lndonesia (Amvesindo) bertajuk ‘Mengupas Dinamika dan Tren Pendanaan Startup 2020-2021’, Senin (2/11).

Pemerintah memang mengeluarkan dana besar untuk penanganan Covid-19. Namun, “itu tidak masuk ke healthtech, tetapi layanan offline,” ujar pria yang akrab disapa Bimo itu.

Dari sisi investor, CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengatakan bahwa aturan di sektor kesehatan sangat kaku. “Lebih rigid dibandingkan finansial,” kata dia.

Hal itu mengingat data kesehatan sangat sensitif. “Kalau regulasi tidak berubah, ya bagaimana?” kata Nicko. “Sangat sulit startup kesehatan untuk meningkatkan skala (bisnis). Mungkin perlu ada sandbox." Sandbox adalah pusat inkubasi atau wadah untuk menguji model bisnis, produk, layanan dan teknologi startup.

Sedangkan Direktur Investasi BRI Ventures William Gozali mengatakan, startup kesehatan di Indonesia lebih berfokus pada kesehatan dan perawatan diri (consumer healthcare) atau berbeda dengan ekosistem di Singapura. Selain itu, ia sepakat bahwa tantangan terbesarnya yakni regulasi.

“Kalau beli barang di e-commerce dan salah, bisa ganti. Tapi kalau produk kesehatan salah, itu mengerikan juga,” kata William.

Startup teknologi kesehatan Halodoc dan Good Doctor punya cara tersendiri untuk mencegah kesalahan diagnosis di platform. Head of Medical Good Doctor Adhiatma Gunawan mengatakan, perusahaan mempunyai komite medis untuk menjaga kualitas konsultasi dan diagnosa di platform.

Selain itu, mereka meminta 'feedback' dari para pengguna untuk menilai layanan melalui user satisfaction survey. "Kami selalu memandang positif dan selalu memperbaiki layanan," kata Adhiatma dalam SDG Virtual Talks Ramadan Edition "Berobat Online: Cara Baru saat Pandemi", Mei lalu (19/5).

Sedangkan Chief of Medical Halodoc Irwan Heriyanto mengatakan, ada protokol dalam memberikan layanan. Bagi pasien dengan keluhan penyakit ringan, ditangani dengan konsultasi dan memberikan diagnosa.

Namun, pasien yang memiliki penyakit berat akan dirujuk ke fasilitas kesehatan offline. "Biasanya kami hanya memberikan pandangan soal penyakitnya bagaimana. Kanker misalnya, kami sarankan ke fasilitas kesehatan offline agar mereka bisa kontrol," ujar Irwan.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...