4 Tantangan Pemerataan Daya Saing Digital Antarprovinsi di Indonesia

Fahmi Ahmad Burhan
23 Maret 2021, 13:39
4 Tantangan Pemerataan Daya Saing Digital Antarprovinsi di Indonesia
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Seorang teknisi XL Axiata Tbk melakukan perawatan BTS XL Axiata di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (19/3/2021).

Tantangan kedua yakni mencari keunikan daerah masing-masing. Ini agar pengembangan ekosistem digital di daerah bisa sesuai dengan keunikan tersebut.

"Jangan sampai, keunikan suatu daerah bukan pariwisata, tapi memaksakan diri membangun ekosistem terkait dengan pariwisata," ujar Willson.

Ia mencontohkan Kepulauan Riau yang dekat dengan Singapura. Pemerintah bekerja sama dengan Negeri Jiran ini untuk membangun Nongsa Digital Park di Batam pada 2019. 

Hasilnya, berdasarkan riset EV DCI 2021, skor daya saing digital di Kepulauan Riau meningkat tiga poin menjadi 43. Provinsi ini pun menempati peringkat ketujuh. Peningkatan itu ditopang oleh skor kewirausahaan dan produktivitas, serta sumber daya manusia (SDM). Begitu juga dengan skor penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Tantangan ketiga yakni penyediaan infrastruktur digital. Ia mengibaratkan ini sebagai kualitas jalan yang dipakai oleh platform digital. "Apabila jalannya mulus, maka dia bisa bergerak cepat. Kalau berlubang, geraknya lambat," ujarnya.

Meski begitu, menurut Willson, infrastruktur digital semakin merata saat ini. Berdasarkan riset EV DCI 2021, skor infrastruktur digital Tanah Air naik 7,5 poin menjadi 54,3.

Indikator yang menopang yakni peningkatan rasio desa yang mendapatkan sinyal 3G dan 4G. Begitu juga dengan rasio rumah tangga yang memiliki sambungan telepon tetap, serta tingkat gangguan listrik.

Apalagi, pemerintah sejak tahun lalu menargetkan 9.113 desa dan kelurahan terakses 4G selama 2020-2022. Sebanyak 1.200 selesai dibangun pada tahun lalu. Sebanyak 4.200 bakal dikebut tahun ini. Kemudian sisanya akan diselesaikan pada 2022.

Tantangan keempat yaitu ketersediaan modal atau pembiayaan. "Kalau ada akses in flow capital, saya yakin input dan output ketemu," ujarnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah memprioritaskan APBN untuk membiayai pembangunan infrastruktur digital. "Ini untuk membiayai internet yang terjangkau, serta untuk meningkatkan kemampuan SDM,” katanya saat wawancara dengan tim EV-DCI 2021, dikutip dari laporan tersebut.

(DisclaimerEast Ventures adalah salah satu investor Katadata)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

The pandemic has led Indonesia to revisit its roadmap to the future. This year, we invite our distinguished panel and audience to examine this simple yet impactful statement:

Reimagining Indonesia’s Future

Join us in envisioning a bright future for Indonesia, in a post-pandemic world and beyond at Indonesia Data and Economic Conference 2021. Register Now Here!

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...