Luncurkan SuperApp, AirAsia Rambah Taksi dan Ojek Online di Malaysia

Fahmi Ahmad Burhan
31 Maret 2021, 10:37
Luncurkan SuperApp, AirAsia Rambah Taksi dan Ojek Online di Malaysia
ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng/hp/cf
Pesawat AirAsia terlihat terparkir di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2, saat perintah kontrol pergerakan akibat penyebaran penyakit virus korona (Covid-19), di Sepang, Malaysia, Selasa (14/4/2020).

Fitur baru itu memungkinkan pengguna memesan tiket pesawat ke berbagai destinasi domestik di Indonesia dengan sekali klik.

AirAsia juga berencana mengembangkan produk lain yakni logistik yang mendukung pengiriman barang e-commerce. AirAsia akan mengandalkan perusahaan kargo Teleport Indonesia untuk masuk ke pasar logistik.

Maskapai penerbangan itu pun mengungkapkan rencananya memasuki pasar pengiriman produk segar di Singapura. Dengan layanan ini, pengguna dapat memesan ikan impor dari Jepang atau Korea Selatan langsung ke rumah dalam 48 jam.

AirAsia juga ingin menyediakan layanan kesehatan berbasis platform digital. AirAsia akan bersaing dengan Gojek dan Grab yang menghadirkan produk serupa melalui GoMed dan GrabHealth.

Di Indonesia, kedua decacorn itu bekerja sama dengan startup kesehatan yakni Halodoc dan Good Doctor.

AirAsia juga akan merambah sektor keuangan. Perusahaan memiliki BigPay yang diluncurkan pada 2018.

Layanan itu memungkinkan pengguna mengirim, meminjam uang, atau membayar tanpa harus transfer dari bank. Konsumen juga dapat memilih mata uang asing yang ingin dipakai.

Perusahaan juga ingin menyediakan layanan pinjam-meminjam atau teknologi finansial pembiayaan (fintech lending).

Di sektor keuangan, AirAsia juga sudah mengajukan lisensi bank digital di Singapura. Maskapai penerbangan ini akan bersaingan dengan Grab dan induk Shopee yang sudah mendapatkan izin dari otoritas di Negeri Singa.

Upaya perusahaan meluncurkan berbagai layanan digital dilakukan agar bisa bersaing dengan Grab hingga Gojek dalam mengembangkan superapp. Namun, berdasarkan laporan The Edge, perusahaan mengalami kerugian bersih pada kuartal IV 2020 mencapai US$ 5 miliar.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...