Tren IPO, Merger dan Akuisisi Startup Diramal Berlanjut hingga 2022

Fahmi Ahmad Burhan
18 Agustus 2021, 16:43
bukalapak, ipo, gojek, tokopedia, startup
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Sejumlah pelaku perbankan dan pasar modal mengikuti vaksinasi Covid-19 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021).

Sedangkan Gojek dan Tokopedia merger dan membuat entitas baru bernama GoTo pada Mei. Setelah resmi bergabung, valuasi dari grup GoTo diperkirakan US$ 35 miliar – US$ 40 miliar.

Ernst & Young (EY) mencatat bahwa perusahaan teknologi mendominasi IPO secara global selama semester I tahun ini. Volume IPO secara global meningkat 140% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 1.070.

Dari sisi nilai meningkat 215% yoy atau US$ 222 miliar. Sebanyak 27% di antaranya atau 284 IPO merupakan perusahaan teknologi. Nilainya US$ 90,2 miliar. 

“Sektor teknologi memimpin dari sisi jumlah transaksi sejak kuartal III 2020,” demikian dikutip dari keterangan resmi EY, pada Juli (28/7).

Di Indonesia, Bukalapak sudah IPO. Harga saham emiten dengan kode BUKA ini melejit 24,71% menjadi menjadi Rp 1.060 saat melantai di bursa.

Sejak pekan lalu, harganya terus menurun. Hari ini, harga saham BUKA turun 6,74% menjadi Rp 830. Nilainya berada di bawah harga penawaran umum perdana Rp 850 per lembar.

Selain IPO, Ernst & Young (EY) memperkirakan bahwa startup Indonesia masif merger dan akuisisi tahun ini. Itu bertujuan mendapatkan untung pada 2022. 

Dalam laporan berjudul EY Global Capital Confidence Barometer, 98% perusahaan meninjau strategi dan portofolio secara komprehensif selama pandemi corona. Mereka bakal berfokus pada investasi.

Selain itu, 37% perusahaan berencana melakukan aksi korporasi seperti merger dan akuisisi secara aktif selama pandemi Covid-19. 

Ketika ditanya terkait strategi setahun, setelah awal pandemi 2020 lalu, 13% perusahaan mempertimbangkan untuk mengakuisisi. Ini untuk mengambil potensi pertumbuhan baru.

"Transaksi akuisisi akan terus terjadi," kata Strategy and Transactions Leader EY Indonesia David Rimbo saat konferensi pers virtual, pada April (7/4). 

Laporan EY tersebut sejalan dengan riset PwC bertajuk Global M&A Industry Trends yang dirilis pada Maret. PwC mencatat, volume merger dan akuisisi perusahaan teknologi global meningkat 34% yoy pada semester II tahun lalu.

Dari sisi nilai, meningkat 118%. Secara keseluruhan, volume merger dan akuisisi sepanjang semester II 2020 meningkat 18%. Sedangkan nilainya naik 94%.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...