Transaksi E-Commerce dan Ojek Online RI Diramal Rp 853 Triliun
Di Asia Tenggara, GMV e-commerce diprediksi melonjak 62% yoy menjadi US$ 120 miliar tahun ini dan naik 18% menjadi US$ 234 miliar pada 2025. Satu dari dua pembeli di Asia Tenggara menunjukkan frekuensi pembelian yang lebih tinggi sejak pandemi corona.
"Hasilnya, kami juga melihat peningkatan penekanan pada kelekatan pengguna dan pertumbuhan nilai pesanan seiring dengan meningkatnya penetrasi, di atas upaya akuisisi pengguna yang berkelanjutan," demikian dikutip.
Sedangkan nilai transaksi online media diproyeksikan tumbuh 32% menjadi US$ 22 miliar tahun ini.
Lalu, sektor transportasi dan pesan-antar makanan membaik dibanding tahun lalu yang stagnan. Google, Temasek, dan Bain & Company memperkirakan, transaksi sektor ini tumbuh 36% menjadi US$ 18 miliar.
Rincian proyeksi transaksi per sektor dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:
Google, Temasek, dan Bain & Company mencatat, lebih dari 75% populasi di enam negara besar Asia Tenggara memiliki akses ke internet. Mayoritas dari mereka berbelanja online setidaknya sekali.
Sebanyak 40 juta orang di Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand menggunakan internet untuk pertama kalinya tahun ini. Dengan begitu, total pengguna internet di Asia Tenggara lebih dari 440 juta saat ini.
“Sebanyak 80% di antaranya melakukan pembelian online setidaknya sekali,” demikian dikutip. “Lebih dari 60 juta orang menggunakan layanan digital untuk pertama kalinya karena Covid-19 dan 20 juta di antaranya bertransaksi pada paruh pertama tahun ini.”