Tren IPO Startup via Perusahaan Cek Kosong, Akulaku hingga Traveloka

Fahmi Ahmad Burhan
18 Januari 2022, 13:19
startup, ipo startup, ipo unicorn, ipo, unicorn, akulaku, spac, traveloka, tiket.com, kredivo,
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Tahun lalu, FinAccel mengumumkan sudah memasuki tahap perjanjian definitif untuk penggabungan bisnis VPCB selaku perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau SPAC.

"Ini menjadi kesempatan besar bagi kami untuk memenuhi berbagai kebutuhan kredit seperti pinjaman tunai, serta merealisasikan visi dalam mendorong akses kredit yang cepat, terjangkau dan mudah diakses kepada puluhan juta konsumen di Asia Tenggara," kata Co-Founder dan CEO FinAccel Akshay Garg dalam paparan virtual, tahun lalu (3/8/2021).

3. Tiket.com

CEO Tiket.com George Hendrata mengatakan, perusahaan akan semakin dekat dengan IPO tahun ini. Dia juga berkaca pada banyaknya startup sektor penyedia layanan perjalanan berbasis digital (OTA) yang mendapatkan keuntungan usai melantai di bursa.

"Maka kami akan mengikuti jalur yang sama," katanya dalam wawancara khusus dengan reporter Kr-Asia Simone Martin, tahun lalu (29/10/2021).

George juga menyebut bahwa 2022 akan menjadi tahun yang sibuk bagi perusahaan. Apalagi tahun ini akan menjadi pemulihan bisnis usai dihantam pandemi.

Dikutip dari Bloomberg, Tiket.com berencana IPO melalui SPAC, yakni COVA Acquisition Corp. Entitas gabungan keduanya berpotensi menghasilkan valuasi US$ 2 miliar.

4. Traveloka

Traveloka awalnya berencana IPO lewat SPAC. Unicorn ini dikabarkan akan merger dengan perusahaan SPAC asal Hong Kong, Bridgetown Holdings Ltd. Apabila merger terwujud, entitas gabungan keduanya diprediksi US$ 5 miliar atau Rp 73 triliun.

Namun, sumber Bloomberg melaporkan, direksi Traveloka memutuskan untuk tidak melanjutkan IPO melalui SPAC. Alasannya, karena antusiasme di pasar SPAC berkurang.

Co-Founder sekaligus Managing Partner Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani mengatakan, IPO unicorn akan tetap diminati tahun depan. "Private investor bakal melirik IPO karena pertumbuhan tidak lagi seperti sebelumnya atau masa awal startup," ujarnya kepada Katadata.co.id, bulan lalu (31/12/2021).

Ia juga menilai, SPAC masih menjadi salah satu skema yang dipertimbangkan oleh startup untuk IPO. “Masih jadi pilihan," katanya. 

Namun, tingkat keberhasilan dari SPAC di luar negeri belum tentu menjadi jaminan. Bahkan, bisa jadi tidak sesuai ekspektasi.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...