Kisah Maria Sahara, PNS Jadi Product Lead Fintech Xendit
Posisinya ketika itu adalah manajer produk. Maria sempat ragu awalnya untuk bergabung karena tidak memiliki latar belakang karier teknologi.
Perbedaan utama antara perusahaan perbankan dan perusahaan rintisan tekfin berkaitan dengan produk. Di perbankan, produknya sudah ada dan proses untuk meningkatkan kualitas produk memakan waktu yang cukup lama.
“Ketika di startup, it’s totally different. Mungkin produknya belum ada, tapi problemnya ada. Jadi masalah ada, you have to think how to create the solution,” ucap Maria.
Pemikiran tersebut yang membuat bersemangat mencari solusi. Maria kemudian bergabung ke raksasa lokapasar asal Singapura Shopee pada November 2018 sebagai senior associate product management.
Fokus pekerjaannya di Shopee, yaitu proyek-proyek khusus, termasuk gim dan mal elektronik. Pada Juni 2019, pekerjaannya bergeser kembali ke bidang pembayaran.
Bekerja di Xendit
Setelah satu tahun bekerja di Shopee, Maria bergabung ke PT Sinar Digital Terdepan (Xendit) pada Desember 2019. Dia mengurus produk-produk yang berkaitan dengan remitansi atau pengiriman uang ke luar negeri, mata uang asing, dan pinjaman.
Xendit merupakan unicorn di bidang gerbang pembayaran yang berdiri pada 2016. Pada Mei 2022, Xendit mengumumkan perusahaan telah memperoleh pendanaan seri D senilai US$ 300 juta (atau Rp 4,55 triliun). Bisnisnya meluas hingga ke Filipina dan Malaysia sebagai bagian dari rencana ekspansi regional.
Maria mengatakan bekerja sebagai manajer produk di perusahaan tekfin tidak memerlukan latar belakang karier di bidang teknologi. Namun, keterampilan yang dibutuhkan adalah komunikasi dengan para rekayasawan (atau engineer).
Ia juga terbantu karena memiliki pengalaman manajemen sehingga dapat menentukan produk apa yang akan dibangun. “Buat aku, kita tidak butuh tech background karena memiliki engineer,” kata Maria.