Saingi Alodokter dan Halodoc, Startup Kesehatan Prixa Adopsi AI

Desy Setyowati
19 November 2019, 17:34
startup kesehatan prixa adopsi kecerdasa buatan (ai) untuk saingi halodoc dan alodokter
Katadata/Amelia Yesidora
Dokter Kafi Khaibar Lubis dan CEO Prixa Dokter James Roring usai konferensi pers di Jakarta, Selasa (19/11).

(Baca: Gandeng IDI, Startup Halodoc Kembangkan Riset dan Inovasi Kesehatan)

CEO Prixa Dokter James Roring menambahkan, AI membantu pasien mengambil keputusan untuk pergi ke rumah sakit atau tidak. “Itulah prinsip dari telemedicine yang menyambungkan dokter dengan pasien yang jauh,” kata dia.

Pasien tidak perlu mengunduh aplikasi Prixa. Pasien hanya perlu mengunjungi laman resmi Prixa dan mengisi beberapa data pribadi seperti usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan lain-lain. Kemudian menuliskan keluhannya.

Dari keluhan itu akan muncul pertanyaan lanjutan yang cukup dijawab oleh pasien dengan pilihan ‘ya’, ‘tidak’, atau ‘tidak tahu’. Jumlahnya tergantung dari variabel keluhan pasien, namun rerata 15.

Prixa akan memunculkan beberapa dugaan penyakit dan bagaimana cara menanganinya. Saat pasien berkunjung ke rumah sakit mitra Prixa, dokter sudah mengetahui keluhan pasien.

James mengatakan, perusahaannya menarget pengguna usia 25-45 tahun. “Kami berharap Prixa memudahkan dan mengefisienkan proses pelayanan kesehatan di Indonesia. Data dari Indonesia untuk Indonesia,” kata dia.

Untuk monetisasi startup ini, Prixa bakal bekerja sama dengan asuransi dan penyedia jasa kesehatan. Dalam hal ini, perusahaan mengatakan bahwa pasien bakal dimudahkan mengajukan klaim asuransi secara online.

(Baca: Gandeng IDI, Startup Halodoc Kembangkan Riset dan Inovasi Kesehatan)

Reporter: Amelia Yesidora (Magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...