Modal Rakyat Salurkan Pinjaman Rp 74 Juta ke Penenun di NTT

Cindy Mutia Annur
15 Agustus 2019, 09:07
Modal Rakyat salurkan pinjaman ke penenun
Dini Hariyanti|Katadata
Ilustrasi pembuat kain tenun. Fintech lending Modal Rakyat menyalurkan pinjaman Rp 74 juta kepada penenun di NTT.

Modal Rakyat terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak Juni 2018. Hingga saat ini, perusahaan itu sudah menyalurkan pinjaman Rp 40 miliar kepada 600 peminjam (borrower) UMKM di 16 provinsi di Indonesia. Pinjaman itu disalurkan sebanyak 2 ribu kali. Maka, ada peminjam yang meminjam lebih dari sekali.

Fintech tersebut menawarkan dua produk pinjaman yakni untuk usaha kecil menengah dan usaha mikro. Pada usaha kecil menengah, rata-rata pinjaman Rp 50-500 juta dengan tenor dua sampai empat bulan. Sedangkan, usaha mikro sekitar Rp 500 ribu-Rp 1 juta selama dua minggu.

Bunga yang ditawarkan berkisar 12-20% per tahun. Besarannya tergantung pada risiko peminjam. "Rata-rata yang usaha mikro itu fokusnya di penjualan pulsa melalui PPOB (Payment Point Online Bank)," katanya.

(Baca: Ada 15 Kategori, OJK Buka Peluang Rilis Aturan Baru Terkait Fintech)

Tahun depan, Modal Rakyat menargetkan penyaluran pinjamannya mencapai Rp 300 miliar. Untuk mencapai target itu, perusahaannya akan memperbanyak program edukasi kepada masyarakat.

Selain itu, mereka akan merilis fitur baru, salah satunya Auto Invest pada awal 2020. Lewat fitur ini, pemberi pinjaman bisa memeriksa penyaluran pinjaman secara otomatis (auto lending).

Dengan mengadopsi teknologi robo lending, pendana juga dapat mengatur kriteria peminjam yang bakal dibiayai. "Kami ingin menjaga kepercayaan pemberi pinjaman dengan menekan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) kami tetap rendah," katanya.

Saat ini, NPL Modal Rakyat hanya 1%. Untuk menekan angka kredit bermasalah itu, perusahaan memperketat pinjaman. Salah satunya, bekerja dengan startup penyedia sistem kasir (Point of Sales/POS) untuk mengetahui perkembangan bisnis calon peminjam.

Modal Rakyat pun sudah bekerja sama dengan startup teknologi Sirclo, di bidang logistik Ritase, dan Kasir Pintar "Semakin banyak data, maka akan semakin bagus dalam melakukan penilaian serta untuk menekan NPL," katanya.

(Baca: Kominfo hingga OJK Tanggapi Isu Fintech Pakai Data Gojek dan Grab)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...