Bos Gojek: Teknologi Digital dapat Atasi Akses Pendidikan & Kesehatan

Desy Setyowati
21 Juni 2019, 15:50
CEO Gojek Nadiem Makarim mendapat penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24
Gojek
Ilustrasi, CEO Gojek Nadiem Makarim mendapat penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24. Nadiem mengatakan, pemerintah dan swasta bisa bekerja sama untuk mengoptimalkan peran teknologi.

Berdasarkan pengalamannya, negara yang siap mengadopsi teknologi—dengan menerapkan langkah-langkah tersebut—bisa mengubah layanan kesehatan dan pendidikan secara digital. Kemudian, hal ini menciptakan peluang kerja baru yang sehat.

(Baca: Sri Mulyani Pertimbangkan Gojek Jadi Agen SPT Pajak)

Salah satu cara Gojek untuk meruntuhkan hambatan di bidang kesehatan adalah dengan menggaet Halodoc. Startup di bidang kesehatan ini menghubungkan pasien dengan dokter, asuransi, laboratorium, dan apotek dalam satu aplikasi.

Kini, ada 20 ribu dokter dan 1.000 apotek yang menjadi mitra Halodoc. Startup tersebut juga menggaet sekitar 2 juta pengguna. Dalam menjalankan bisnisnya, Halodoc memanfaatkan layanan perjalanan menggunakan roda dua Gojek, Go-Ride.

Perkembangan ini menurutnya baru permulaan. “Ada potensi nyata ke depan di mana sistem virtual bisa meruntuhkan dinding klinik dan ruang kelas, memfasilitasi diagnosis jarak jauh melalui teknologi telehealth, dan menjangkau siswa di daerah melalui konferensi video dan e-learning,” kata dia.

Kendati begitu, menurutnya teknologi harus dipahami dengan bijak. Pemanfaatan teknologi semestinya fokus pada persoalan yang ingin diatasi.

(Baca: Nadiem Makarim: Go-Jek Tawarkan Solusi Infrastruktur Logistik)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...