Riset: Kesetaraan Gender Tambah PDB Indonesia US$ 135 Miliar di 2025
Deputy Managing Director DEKA Marketing Research Yanti Nisro Corbett mengatakan, kesetaraan gender di dunia kerja khususnya jajaran manajemen senior berdampak positif bagi perusahaan. Sebab, suasana dan budaya kerja menjadi lebih dinamis dan inovatif.
(Baca: PDB Naik US$ 135M Bila Perempuan Setara)
Meski begitu, menurut Human Resource Director Danone Indonesia Evan Indrawijaya, laki-laki juga harus mengambil peran demi terciptanya kesetaraan gender. Misalnya, para pimpinan laki-laki di tempat kerja memberikan kesempatan yang sama kepada pegawai perempuanya.
Tak jauh berbeda, Government Affairs & Policy Director General Electric Indonesia Donna Priadi mengatakan bahwa perempuan butuh panutan, mentor, dan sponsor di dunia kerja. Kehadiran support system tersebut bisa meningkatkan kepercayaan diri perempuan untuk bisa sukses.
(Baca: Nasib Buruh Perempuan, Alami Diskriminasi di Seluruh Sektor Industri)
Direktur Katadata Heri Susanto menambahkan, populasi perempuan yang bekerja di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, lebih rendah dibandingkan laki-laki. Bahkan, hanya 20% perempuan yang menduduki posisi manajerial. Hanya lima persen perempuan yang menjabat direktur dan Chief Financial Officer (CFO).
Meski begitu, ia mencatat kesetaran gender di Indonesia meningkat. "Era digital di Indonesia memberi banyak bukti bahwa perempuan semakin mandiri dan berkembang pesat dalam menjalankan bisnis mereka,” ujarnya.
Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar Australia di Indonesia Allaster Cox mengatakan, instansinya mendukungan kesetaraan gender di Indonesia dalam konteks kerja sama ekonomi yang lebih luas. Misalnya, dengan menyoroti Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang ditandatangani pada Maret 2019 lalu.
(Baca: Sri Mulyani Sebut Peran Unicorn Mendorong Perempuan Melek Keuangan)