Menaker: 56 % Pekerjaan Berpotensi Hilang Akibat Disrupsi Teknologi

Dimas Jarot Bayu
19 November 2018, 18:07
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri
Humas Kementerian Ketenagakerjaan
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri

Menurut Rhenald, menurunnya tingkat okupansi hotel karena marak platform penyewaan apartemen dan rumah kos seperti AirBnB. “Dia bisa buka buat orang menginap di rumahnya hanya satu kamar. Dulu tidak bisa, teknologi memungkinkan itu,” ujarnya.

Meski demikian, Rhenald menilai disrupsi teknologi juga membuka beberapa lapangan pekerjaan baru. Potensi itu terbuka untuk industri yang lebih mengutamakan platform. Untuk itu, tenaga kerja Indonesia perlu meningkatkan keterampilan di bidang teknologi dan informasi.

Saat ini, Kementerian Tenaga Kerja memiliki tiga langkah strategis dalam menghadapi disrupsi teknologi melalui triple skilling. Hanif mengatakan, salah satu langkah tersebut dengan memberikan pelatihan bagi tenaga kerja yang belum memiliki keterampilan.

(Baca: SDM Krisis Kemampuan Teknologi, Perusahaan Pelatihan Banjir Permintaan)

Pemerintah juga akan meningkatkan kemampuan para tenaga kerja terampil. Saat ini, kata Hanif, banyak kelompok kerja yang miskin lantaran keterampilannya terbatas. “Mereka tidak bisa memiliki karir karena keterbatasan skill,” kata Hanif.

Untuk itu, kementeriannya memfasilitasi tenaga kerja yang ingin menambah atau mengubah keterampilan. Selain itu akan didorong pelatihan vokasi. Hanif meminta dukungan dari kepala daerah untuk mendorong para pengusaha berinvestasi di bidang kualitas sumber daya manusia (SDM), misalnya dengan memberikan insentif kepada pelaku usaha.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...