Disinggung Luhut soal Pusat Cloud di Asia, Google Ungkap Peluangnya

Desy Setyowati
17 Juli 2020, 14:39
Disinggung Luhut soal Pusat Cloud di Asia, Google Ungkap Peluangnya
Arief Kamaludin (Katadata)
Ilustrasi Google

(Baca: Tiga Raksasa Teknologi Dunia Berebut Pasar Cloud di Indonesia)

Pichai menilai, ekonomi digital di Indonesia berkembang paling cepat di regional. “Dan terus tumbuh di atas 40% setiap tahunnya,” kata dia.

Oleh karena itu, Google membangun pusat data di Jakarta, yang merupakan ke-24 secara global. Fasilitas ini diharapkan mempercepat adopsi teknologi kecerdasan buatan (Artificial Inteligence/AI) dan data analytics oleh startup hingga perusahaan besar di Indonesia.

Untuk membangun tenaga kerja yang siap dengan teknologi cloud, Google pun memberikan 150 ribu laboratorium pelatihan langsung di Indonesia pada tahun ini. Selain pelatihan, peserta akan memperoleh akses Google Cloud Platform (GCP) gratis.

(Baca: Bertemu CEO Microsoft, Jokowi Janji Percepat Aturan Pusat Data di RI)

Mereka juga akan memperoleh beragam program inisatif kesiapan karier dan mendapatkan sertifikat. Program ini mencakup Juara GCP, pelatihan orientasi cloud, serta beasiswa digital dengan Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informatika (Kominfo).

Menteri Kominfo Johnny Gerard Plate juga sempat meminta Google membuat pusat data yang terintegrasi dengan sistem pemerintah. Ia berjanji bakal berdiskusi dengan para ahli dan pemangku kebijakan di beberapa negara terkait penggunaan data.

Hal itu bertujuan memastikan kedaulatan data dan memaksimalkan pemanfaatannya untuk Indonesia dan dunia. (Baca: Potensi Bisnis Pusat Data di RI Besar, tapi Investor Keluhkan Regulasi)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...