Data 214 Juta Pengguna Facebook, Instagram, LinkedIn Dikabarkan Bocor

Fahmi Ahmad Burhan
15 Januari 2021, 12:13
Data 214 Juta Pengguna Facebook, Instagram, LinkedIn Dikabarkan Bocor
alexey malkin|123RF.com
Ikon aplikasi Instagram pada layar iPhone

Jim menyarankan pengguna media sosial memeriksa keamanan data pribadi. "Berikan pada platform media sosial hanya yang menurut Anda tidak mengkhawatirkan. Hindari memberikan nomor KTP, juga preferensi pribadi yang dapat menyebabkan masalah bagi Anda jika dipublikasikan," kata dia.

Selain itu, hindari penggunaan informasi kartu kredit dan kata sandi melalui jaringan Wi-Fi yang tidak aman. Pengguna platform media sosial seperti Facebook dan Instagram juga disarankan membuat kata sandi yang aman dengan menggabungkan huruf, angka, dan simbol. Lalu, tak mengeklik tautan pada email kecuali mengenal dengan baik pengirim.

Socialarks merupakan perusahaan rintisan yang berbasis di Shenzhen dan Xiamen, Tiongkok. Perusahaan ini pertama kali didirikan oleh Jinbin Sun pada 2014 yang menawarkan solusi transaksi perdagangan luar negeri efisien.

Perusahaan kemudian memberikan layanan manajemen media sosial lintas-batas yang berfokus pada branding, pemasaran, dan permasalahan pelanggan di industri perdagangan luar negeri Tiongkok. Mereka menggunakan platform manajemen data (DMP).

Pada Agustus 2020 lalu, Socialarks dilaporkan mengalami kebocoran 150 data pengguna Facebook dan Instagram.

Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky mengatakan bahwa pengguna platform media sosial harus mengetahui berbagai informasi apa saja yang ingin dibagikan. "Integrasi antara Facebook dan WhatsApp misalnya, akan terus meningkat, dan pengguna perlu memutuskan tingkat berbagi informasi apa saja yang mereka kehendaki," kata peneliti senior di Kaspersky Anna Larkina dikutip dari siaran pers, Kamis (14/1).

Ia menilai,, model bisnis platform media sosial seperti Facebook dan Instagram mengandalkan pengelolaan data. "Jejaring sosial menghasilkan uang dari iklan, dan apabila semakin dipersonalisasi semakin baik. Faktanya, Facebook dan perusahaan lain telah melakukan ini melalui layanannya selama beberapa tahun terakhir," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...