Facebook Ungkap Modus Penipuan Mengatasnamakan Instagram

Fahmi Ahmad Burhan
15 Februari 2021, 13:35
Facebook Ungkap Modus Penipuan Mengatasnamakan Instagram
Katadata
Ilustrasi media sosial

Untuk itu, pengguna perlu memperhatikan setiap huruf pada pesan. "Anggap saja pesan apa pun yang masuk, patut dicurigai," kata Kaspersky dalam siaran pers, akhir bulan lalu (27/1).

Kedua, pengguna bisa memeriksa alamat pengirim sebelum mengeklik tautan yang disertakan dalam email. Dalam hal ini, Facebook tidak mungkin mengirim pemberitahuan dari domain email non-Facebook.

Ketiga, pengguna diimbau selalu masuk ke akun melalui aplikasi atau dengan memasukkan Uniform Resource Locator (URL) di bilah alamat mesin pencarian (browser). “Jangan masuk ke platform Facebook melalui tautan yang dikirim pelaku leat email,” kata Kaspersky.

Keempat, pengguna tidak boleh memasukkan data kredensial login melalui platform pihak ketiga atau halaman lain. Apabila sudah terlanjur dan kehilangan akses ke akun, pengguna segera menghubungi layanan pelanggan Facebook.

Sebelumnya, laporan The International Criminal Police Organization (Interpol) 2020 menunjukkan bahwa Asia Tenggara menjadi sasaran penjahat siber dengan modus phishing. Perusahaan yang diincar yakni sektor keuangan, penyedia layanan email dan internet.

Indonesia menjadi target tertinggi selama semester I 2019, dengan 31,07% upaya phishing. Disusul oleh Singapura (30,21%), Malaysia (15,16%), Filipina (13,23%) dan Thailand (7,41%).

Berdasarkan data dari Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri, terdapat 2.259 laporan kejahatan siber sepanjang tahun lalu. Sebanyak 649 di antaranya terkait penipuan online dan 39 pencurian data atau identitas.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...