Alibaba Siapkan 4 Strategi Menyaingi Bisnis Data Google di Indonesia

Fahmi Ahmad Burhan
22 April 2021, 14:07
bisnis data, Alibaba, data
Instagram/@alibaba.group
Alibaba berencana menambah satu pusat data lagi di Indonesia tahun ini.

Perusahaan mencatat, selama pandemi, bukan hanya pelanggan dari korporasi saja yang kemudian menggunakan layanan cloud. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pengguna layanan ini.

Apalagi banyak UMKM yang mendigitalisasi bisnisnya selama pandemi Covid-19. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, di Indonesia jumlah UMKM mencapai 64,2 juta. Sedangkan, dalam 11 bulan terakhir ada 4,7 juta UMKM baru yang mendigitalisasi bisnisnya.

Strategi keempat, yakni dengan membuat lebih banyak layanan. Head of Solution Architect Alibaba Cloud Indonesia Max Meiden mengatakan, saat ini layanan yang paling populer di Indonesia adalah layanan basis data (database), keamanan (security), media, dan native cloud.

"Kami tahun ini akan mencoba lebih banyak lagi menawarkan solusi baru, karena ada animo di berbagai bidang," ujarnya.

Di sisi lain, potensi pasar cloud di Tanah Air cukup potensial. Survei tahun lalu dari Alibaba Cloud menunjukkan 77% bisnis di Indonesia menggunakan solusi informasi teknologi berbasis cloud. Sebanyak 83% juga percaya bahwa perangkat ini membantu mereka memenuhi kebutuhan bisnis selama pagebluk virus corona.

Survei itu melibatkan 1.000 peserta di Hong Kong, Malaysia, Singapura, India, Indonesia, dan Filipina. Kuesioner disebar pada November tahun lalu.

Sebanyak 64% memilih pendekatan hybrid cloud, yakni layanan yang mendistribusikan komputasi awan untuk umum (public) dan terbatas (private).

IBM juga mencatat, penggunaan cloud meningkat 5-10% secara tahunan (year on year/yoy) pada tahun lalu.  Selain itu, jumlah pengguna internet di Indonesia terus bertambah menjadi hampir 200 juta. Secara rinci dapat dilihat pada Databoks berikut:


Alibaba mesti bersaing dengan pemain lain yang juga mengincar pasar Indonesia. Google misalnya, telah meluncurkan region Google Cloud Platform (GCP) di Jakarta, Juni 2020 lalu.

Microsoft Corporation juga pada tahun lalu berencana menanamkan modal sebesar US$ 1 miliar atau setara hampir Rp 13,6 triliun untuk membangun pusat data di Indonesia. Pusat data ini digunakan untuk menunjang program big data Microsoft yang ada di Tanah Air.

Lalu, anak usaha Amazon, yakni Amazon Web Service (AWS) berencana membangun tiga pusat data di Indonesia pada akhir tahun ini atau awal 2022. Terbaru, raksasa teknologi Tiongkok lainnya Tencent juga meluncurkan pusat data atau Internet Data Center (IDC) Tencent Cloud pertama di Indonesia dua pekan lalu (12/4).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...