Kapan Indonesia Bisa Susul Tiongkok dan AS Kaji Pengembangan 6G?

Fahmi Ahmad Burhan
2 Juni 2021, 16:00
Kapan Indonesia Bisa Susul Tiongkok dan AS Kaji 6G?
SCMP/Youtube
Satelit 6G yang diluncurkan Tiongkok

Wakil Menteri Biro Teknologi Tiongkok Wang Xi menyatakan, pihaknya juga akan bekerja sama dengan para ahli dalam merancang rencana penelitian untuk 6G. Biro Teknologi juga telah menggandeng 37 ahli telekomunikasi dari universitas, institusi, dan perusahaan untuk membentuk panel pengembangan 6G serta melakukan uji kelayakan pada jaringan. 

Di saat yang sama, beberapa perusahaan telekomunikasi Tiongkok seperti Huawei, ZTE, Xiaomi, dan China Telecom memulai penelitian jaringan 6G. Bahkan, Xiaomi berencana memfokuskan sumber daya mereka pada pembuatan ponsel 5G, sembari mengembangkan 6G.

"Saat ini Tiongkok tampaknya melakukan segalanya untuk memastikan bahwa mereka tidak kehilangan pasar masa depan," kata penasihat senior European Policy Center Paul Timmers.

Sedangkan AS telah mengkaji pengembangan 6G sejak 2019. Saat itu, mantan Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Negeri Paman Sam bakal mengadopsi 6G sesegera mungkin.

Pengembang standar telekomunikasi AS atau Alliance for Telecommunications Industry Solutions (ATIS) juga telah meluncurkan Next G Alliance terkait 6G. Raksasa teknologi seperti Apple Inc, AT&T Inc, Qualcomm Inc, Google, dan Samsung Electronics Co masuk dalam aliansi ini. 

Selain mengembangkan 6G, AS menekan industri 5G Tiongkok. Caranya, dengan memblokir layanan 5G Huawei dan mendorong negara-negara di Eropa untuk melakukan hal serupa. 

Direktur industri teknologi informasi dan komunikasi Frost and Sullivan di AS Vikrant Gandhi mengatakan, kedua negara berlomba-lomba mengembangkan dan mematenkan 6G karena potensinya besar. Teknologi ini juga diprediksi menguasai revolusi industri berikutnya. "Kemungkinan persaingan untuk kepemimpinan 6G akan lebih sengit daripada 5G," kata Gandhi dikutip dari The Star, Februari lalu (14/2).

Teknologi 6G yang diperebutkan kedua negara itu memiliki kecepatan 100 kali lebih cepat dibandingkan 5G. Kemampuan unduh mencapai satu terabyte per sekon (Tbps) atau sekitar 142 jam film dalam sedetik.

Gelombang sinyal 6G menempati pita spektrum 300GHz hingga 3 terahertz. Frekuensi itu lebih tinggi ketimbang 5G yang berada di antara 30-300GHz. Sedangkan kecepatan berbanding lurus dengan spektrum frekuensi. 

Selain itu, 6G menjanjikan latensi yang jauh lebih rendah yakni 0,1 milidetik. Sedangkan tingkat keterlambatan pengiriman data 5G sekitar satu milidetik. 

Dengan kemampuan itu, negara yang mengadopsi 5G atau 6G bisa menghadirkan berbagai teknologi baru seperti hologram, augmented reality (AR), atau virtual reality (VR).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...