Facebook Inc. Resmi Berganti Nama Menjadi Meta, Fokus pada Metaverse

Happy Fajrian
Oleh Happy Fajrian - Fahmi Ahmad Burhan
29 Oktober 2021, 08:04
facebook, meta, mark zuckerberg
Facebook
Facebook resmi berganti nama menjadi Meta dan meluncurkan logo baru yang berlambang infiniti biru.

Profesor pemasaran di University of Leeds Shankha Basu mengatakan, nama baru sebagai induk perusahaan nantinya akan memberikan kesan yang lebih baik. "Memiliki merek induk yang berbeda akan menjaga agar asosiasi negatif ini tidak dialihkan ke merek baru, atau merek lain yang ada dalam portofolio," katanya.

Beberapa pekan terakhir, Facebook memang telah menghadapi kritik menyusul laporan dari Wall Street Journal berdasarkan dokumen internal yang diberikan oleh mantan karyawannya Frances Haugen. Laporan ini menunjukkan bahwa Instagram dapat memiliki efek negatif bagi kesehatan mental anak muda.

Haugen bersaksi di depan Kongres pada dua pekan lalu (5/10) mengenai laporan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa raksasa teknologi itu memanfaatkan algoritme untuk menghasilkan banyak konten ujaran kebencian yang disukai oleh pengguna.

Ia mengklaim, algoritme yang diluncurkan pada 2018 itu mengatur konten yang dilihat oleh pengguna pada platform yang dikelola Facebook. Algoritme akan mendesain sedemikian rupa guna mendorong keterlibatan orang di platform tersebut.

Tidak hanya Haugen, mantan data scientist Facebook Sophie Zhang juga mengungkap kebobrokan Facebook. Zhang mengatakan Facebook memecat dirinya tahun lalu setelah tiga tahun bekerja. Zhang menyampaikan, ia dipecat karena masalah kinerja.

Ketika dipecat oleh Facebook, ia menulis memo dan memerinci apa yang dilakukan oleh perusahaan selama ini. Memo itu pertama kali dilaporkan tahun lalu oleh BuzzFeed News dan kemudian menjadi sumber serangkaian laporan The Guardian.

Menurut memo tersebut, Facebook tidak berbuat cukup dan terkesan membiarkan konten ujaran kebencian serta hoaks berseliweran di platform, terutama di negara berkembang.

Perubahan nama ini merupakan rebranding yang signifikan untuk Facebook, tetapi bukan yang pertama. Pada 2019 Facebook meluncurkan logo baru untuk membuat perbedaan antara perusahaan dan aplikasi sosialnya.

Reputasi perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini mendapat banyak pukulan dalam beberapa tahun terakhir, terkait penanganan data pengguna dan penyalahgunaan kebijakan dan penyebaran berita bohong atau hoaks, seperti informasi yang salah tentang kesehatan, retorika kekerasan, dan ujaran kebencian.

"Meskipun akan membantu mengurangi kebingungan dengan membedakan perusahaan induk Facebook dari aplikasi pendirinya, perubahan nama tidak tiba-tiba menghapus masalah sistemik yang mengganggu perusahaan," kata Direktur Riset di firma riset pasar Forrester Mike Proulx.

Profesor pemasaran di Georgetown University McDonough School of Business, Prashant Malaviya mengatakan rencana untuk menghapus nama Facebook menunjukkan bahwa perusahaan ingin mencegah pengawasan ekstra dari otoritas tidak merugikan aplikasi lainnya. "Tanpa ragu, (nama Facebook) pasti rusak dan beracun," katanya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...