Jawab Kritik, Facebook Akan Bagikan Lebih Banyak Data Iklan Politik
Facebook memberikan data penargetan iklan kepada peneliti untuk transparansi. Ini agar para akademisi yang memenuhi syarat bisa mengetahui dampak sosial dari iklan di Facebook.
Pada tahun lalu, beberapa peneliti di New York University sempat menuduh Facebook melakukan de-platform akun mereka setelah para peneliti mencoba mempelajari iklan politik. Facebook beralasan melakukan tindakan itu karena New York University menggunakan cara yang tidak sah untuk mengakses dan mengumpulkan data.
Facebook juga telah banyak menghadapi kritik dari dalam dan luar perusahaan tentang penargetan iklan politik. Hal ini juga kerap diperdebatkan dengan hangat, terutama sebelum pemilihan Presiden AS pada 2020.
Mantan karyawan Facebook bahkan sempat mengirim surat kepada CEO Mark Zuckerberg yang memperingatkan bahwa kebijakan iklan politik mereka memungkinkan politisi untuk mempersenjatai platform-nya.
Kritikus mengatakan bahwa alat iklan Facebook yang kuat dapat membahayakan demokrasi. Kategorisasi minat pengguna media sosial tersebut terkadang digunakan sebagai proxy untuk iklan bertarget rasial.
Salah satu contohnya, Badan Riset Internet Rusia menargetkan pengguna Facebook selama kampanye pemilihan presiden 2016 mengenai isu hak sipil. Pesan-pesan itu dimaksudkan untuk menekan jumlah pemilih di kalangan pemilih kulit hitam.