Alasan Kominfo Tak Blokir Sarang Data BUMN & Lembaga Bocor Breached.to

Lenny Septiani
5 September 2022, 17:01
kominfo, sim card ponsel, bumn, data bocor
Katadata
Ilustrasi perlindungan data

Data yang dijual di breached.to tersebut diklaim berasal dari periode Agustus 2018 hingga November 2019.

3. BIN

Ada dugaan kebocoran data BIN viral di media sosial pada Minggu tiga pekan lalu (21/8). Pengguna Twitter @Vidyanbanizian menyebutkan, data BIN yang bocor berasal dari Deputi Intelijen Luar Negeri.

Data itu berupa nama, pangkat, unit, dan lokasi agen intelijen. Informasi ini merupakan data sejak 2020.

Namun BIN mengatakan kepada sejumlah media, bahwa kabar kebocoran data tersebut hoaks.

4. Kepolisian

Pengguna Twitter yang sama yakni @Vidyanbanizian juga menyebutkan bahwa data kepolisian bocor. Informasi yang bocor yakni KTP, ijazah, kartu keluarga, akte kelahiran, dan pas foto.

Pada November 2021, hacker asal Brasil yang menyebut dirinya 'son1x' juga mengklaim telah membobol data Polri. 'son1x' mengaku sudah memiliki data pribadi dan rahasia para anggota Polri beserta orang-orang terdekat.

Selain itu, peretas bernama Desorden mengklaim mereka memiliki data Jasa Marga pada tiga pekan lalu (25/8). BUMN ini menyampaikan bahwa data yang dimaksud bukan milik pelanggan.

Meski begitu, Kominfo memblokir Raid Forums pertengahan tahun lalu. Hal ini dilakukan karena forum terbukti terkait dengan dugaan kebocoran data pribadi penduduk Indonesia.

Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya menilai, data yang dikabarkan bocor baru-baru ini bisa saja sebenarnya informasi lama. Ia menduga, peretas mengunggah dan menjual kembali data-data tersebut di situs breached.to.

“Baru diluncurkan dan menggantikan Raid Forums. Maka, banyak basis data lama yang ada di Raid Forums dikeluarkan lagi,” kata Alfons kepada Katadata.co.id, akhir bulan lalu (23/8).

Sebab, sekali data bocor dan keluar dari server, maka informasi tersebut akan dapat disalin berulang kali meski penyebab kebocoran data sudah ditambal. “Data bocor tersebut sudah tidak bisa dikembalikan lagi ke server dan akan berada di internet selamanya,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurutnya yang paling menderita dari setiap kebocoran data adalah pemilik data dan bukan pengelola data. “Pengelola data paling hanya malu dan dianggap tidak memiliki kapabilitas,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...