Korporasi Raksasa Tolak UU Kecerdasan Buatan Uni Eropa, Ini Alasannya

Lavinda
Oleh Lavinda
4 Juli 2023, 13:06
kecerdasan buatan
WIR Group
Ilustrasi Kecerdasan buatan

Sejumlah pemimpin perusahaan besar di Eropa menolak undang-undang tentang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang diusulkan Parlemen Uni Eropa. Pasalnya, aturan itu dinilai dapat merusak daya saing dan memacu eksodus investasi.

Dalam surat terbuka yang dikirim ke anggota parlemen Uni Eropa pada Jumat (30/6) lalu, kelompok yang terdiri lebih dari 160 eksekutif itu mengungkapkan keprihatinan yang serius tentang hadirnya undang-undang AI yang pertama di dunia ini.

Eksekutif perusahaan besar yang dimaksud antara lain direksi Siemens, Carrefour, Renault, dan Airbus. Terdapat pula nama-nama besar di bidang teknologi, seperti Kepala Ilmuwan AI Meta Yann LeCun, dan Pendiri sekaligus Pembuat Cip Inggris ARM Hermann Hauser.

“Dalam penilaian kami, rancangan undang-undang tersebut akan membahayakan daya saing dan kedaulatan teknologi Eropa, tanpa secara efektif mengatasi tantangan yang sedang dan akan kami hadapi,” demikian tertulis dalam surat terbuka dikutip CNN, Selasa (4/7).

Para eksekutif berargumen bahwa draf aturan AI tersebut terlalu jauh, terutama dalam mengatur AI generatif dan model pondasi, serta teknologi di balik platform populer seperti ChatGPT.

Uni Eropa menerapkan aturan AI untuk perangkat lunak, terlepas dari kasus penggunaannya. Hal itu dianggap dapat mendorong perusahaan dan investor bidang teknologi keluar dari Eropa karena adanya risiko biaya kepatuhan hukum yang tinggi serta risiko tanggung jawab yang tidak proporsional.

“Peraturan semacam itu dapat menyebabkan perusahaan yang sangat inovatif memindahkan aktivitas mereka ke luar negeri dan investor teknologi AI menarik modal mereka dari Eropa," tulis kelompok eksekutif.

“Hasilnya akan menjadi kesenjangan produktivitas kritis antara kedua sisi,”

Menurut para eksekutif, hukum Eropa tidak seharusnya memberi batasan penggunaan AI untuk menyatakan prinsip dalam pendekatan berbasis risiko. Terlebih hal itu dilakukan di tengah risiko nyata yang minim atas model bisnis atau penerapan AI generatif.

Para eksekutif menyerukan kepada pembuat kebijakan untuk merevisi ketentuan rancangan UU tersebut. Awal Juni, anggota Parlemen Eropa menyetujui draf UU dan kini sedang dinegosiasikan dengan negara-negara anggota Uni Eropa.

Sejak kegemaran terhadap AI generatif dimulai tahun ini, para praktisi bidang teknologi telah memperingatkan potensi risiko teknologi tersebut, Risiko timbul seiring kemampuan AI yang memungkinkan orang menggunakan mesin untuk menulis esai perguruan tinggi, mengikuti tes akademik, dan membangun situs jejaring.

Bulan lalu, ratusan ahli teknologi memperingatkan adanya risiko kepunahan manusia akibat AI. Mereka mengatakan bahwa upaya mitigasi kemungkinan itu harus menjadi prioritas global, di samping risiko skala sosial lainnya seperti pandemi dan perang nuklir.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...