Induk Facebook Larang Politikus dan Pengiklan Buat Iklan Pakai AI

Desy Setyowati
7 November 2023, 11:29
AI generatif, Facebook, Meta, kampanye politik, iklan politik,
Boston University
Induk Facebook, Meta

Meta secara tegas melarang video menyesatkan yang dihasilkan AI di semua konten, termasuk unggahan organik tidak berbayar, kecuali untuk parodi atau sindiran.

Dewan Pengawas independen di Meta mengatakan bulan lalu bahwa mereka akan mengkaji kebijaksanaan terkait AI, dengan mengambil kasus yang melibatkan video Presiden AS Joe Biden yang direkayasa.

Meta dan perusahaan teknologi lainnya berlomba untuk meluncurkan produk iklan berbasis AI generatif dan asisten virtual dalam beberapa bulan terakhir. Ini sebagai respons terhadap maraknya penggunaan chatbot ChatGPT OpenAI tahun lalu.

Anak usaha Alphabet yakni Google misalnya, mengumumkan peluncuran alat iklan AI generatif dengan penyesuaian gambar pada minggu lalu. Google berencana untuk tidak memasukkan unsur politik ke dalam produk antyar ini.

“Kami akan memblokir daftar ‘kata kunci politik’ agar tidak digunakan sebagai petunjuk,” kata juru bicara Google.

Google juga merencanakan pembaruan kebijakan pada pertengahan November yang mewajibkan iklan terkait pemilu harus memberikan informasi terkait penggunaan AI.

Pada iklan wajib tertulis ‘konten ini sintetis yang secara tidak autentik menggambarkan orang atau peristiwa yang nyata atau tampak realistis’.

Pemilik TikTok dan Snapchat, Snap juga melarang iklan politik. Sementara itu, X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, belum meluncurkan alat periklanan AI generatif.

Namun sejauh ini, perusahaan-perusahaan tersebut hanya merilis sedikit informasi mengenai batasan keselamatan yang akan mereka terapkan pada sistem berbasis AI tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...