Israel Pakai Teknologi Google Untuk Tangkap Warga Gaza 

Lenny Septiani
3 April 2024, 11:56
israel, gaza, google,
ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/aww/cfo.
Seorang perempuan Palestina membawa kunci yang menyimbolkan permintaan mereka untuk kembali ke rumah yang mereka tinggalkan atau diusir saat perang yang menyebabkan berdirinya negara Israel pada tahun 1948, saat reli memperingati 74 tahun Nakba, atau malapetaka, di Kota Gaza, Minggu (15/5/2022).

Beberapa negara menggunakan teknologi itu untuk mempermudah perjalanan udara. Cina dan Rusia menggunakan teknologi ini untuk melawan kelompok minoritas dan menekan perbedaan pendapat.

Seorang peneliti dari Amnesty International, Matt Mahmoudi mengatakan bahwa penggunaan teknologi pengenalan wajah oleh Israel merupakan hal yang memprihatinkan. Sebab, ini dapat mengarah pada dehumanisasi total terhadap warga Palestina, yang tidak dipandang sebagai individu. 

Matt menambahkan bahwa tentara Israel tidak mungkin mempertanyakan teknologi tersebut ketika mengidentifikasi seseorang sebagai bagian dari kelompok militan, meskipun teknologi itu membuat kesalahan.

Teknologi Israel - Google Salah Tangkap

Menurut seorang perwira, teknologi pengenalan wajah tersebut terkadang salah menandai warga sipil sebagai militan Hamas yang dicari.

Salah satunya penyair Palestina Mosab Abu Toha diminta keluar dari kerumunan saat berjalan melewati pos pemeriksaan militer Israel di sepanjang jalan raya utama Gaza pada 19 November.

"Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi atau bagaimana mereka bisa tiba-tiba mengetahui nama lengkap saya," ujar Abu Toha. Pria berusia 31 tahun ini tidak memiliki hubungan dengan kelompok militan Hamas dan sedang berusaha meninggalkan Gaza menuju Mesir.

Menurut tiga pejabat Israel, Abu Toha berjalan ke jangkauan kamera yang disematkan dengan teknologi pengenal wajah. Teknologi AI itu menyatakan, penyair ini termasuk dalam daftar orang yang dicari Israel.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...