Pengusaha Cemas Ekspor dan Industri RI Terganggu Efek Resesi Korsel
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengkhawatirkan resesi Korea Selatan akan berdampak terhadap menurunnya kinerja ekspor dan industri manufaktur dalam negeri. Sebab, negara ini merupakan salah satu tujuan ekspor dan investor utama di Asia.
Tak hanya itu, Negeri Ginseng juga kerap diandalkan sebagai pemasok bahan baku industri manufaktur dalam negeri.
"Bila resesi memburuk di Korea, industri nasional bisa terkena pukulan signifikan, khususnya untuk proyek investasi padat modal, seperti investasi besi baja yang pasar globalnya juga ikut turun," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional, Shinta Kamdani kepada Katadata.co.id, Jumat (24/7).
Terlebih, dengan belum selesainya perjanjian Indonesia-Korea Comprehensif Economic Partnership Agreement (IK-CEPA), sehingga jaminan keterbukaan pasar untuk Indonesia belum sepenuhnya efektif.
Adapun kinerja ekspor Indonesia ke Korea saat ini baru mengandalkan perjanjian dagang Asean-Korea Free Trade Agreement (AK-FTA).
"Tapi kita tahu, AK_FTA saha tidak cukup untuk mendorong ekspor nasional karena faktanya kinerja ekspor kita ke Korea relatif stagnan dan cenderung turun," ujarnya.
Meski begitu, Shinta berharap resesi ekonomi Korea Selatan tak akan berlangsung lama dan segera pulih pada kuartal III 2020. Sebab, pemerintah Korea telah gencar memberikan stimulus untuk meredam resesi.