Bappenas: Potensi Kerugian Ekonomi Akibat Perubahan Iklim Rp 115 T

Image title
21 Juli 2021, 14:27
perubahan iklim, kerugian perubahan iklim, pdb, bappenas
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
Ilustrasi, polusi udara menghiasi langit Jakarta, Rabu (19/5/2021).

Kepala Perwakilan Badan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangasa (UNDP) untuk Indonesia Norimasa Shimomura mengatakan perekonomian Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh jika mengadopsi konsep ekonomi sirkular.

Berdasarkan laporan dari UNDP mengenai ekonomi sirkular di Indonesia, hingga tahun 2030 ekonomi negara ini diperkirakan berpotensi tumbuh mencapai US$ 45 miliar di lima sektor prioritas.

Adapun lima sektor utama yang menjadi fokus laporan tersebut yakni makanan dan minuman, tekstil, perdagangan grosir dan eceran dengan fokus pada kemasan plastik, konstruksi, dan elektronik.

"Seharusnya ini lebih menginspirasi kita untuk beralih ke model ekonomi sirkular. Perekonomian Indonesia misalnya, berpotensi tumbuh hingga US$ 45 miliar pada 2030," ujarnya.

Selain itu, konsep sirkulasi ekonomi pada lima sektor prioritas ini juga mampu menciptakan pekerjaan baru. Pekerjaan baru akan muncul di bidang-bidang yang secara historis didominasi oleh perempuan seperti pendidikan, kesehatan dan pekerjaan sosial.

Oleh karena itu, perluasan ekonomi sirkular memberikan peluang besar bagi pihaknya untuk meningkatkan kesetaraan gender di tempat kerja. "Dan ini termasuk memperbaiki kondisi kerja bagi wanita yang terpapar produk dan bahan kimia berbahaya secara tidak proporsional, dalam model ekonomi linier saat ini," kata dia.

Menurut Norimasa transisi ke ekonomi sirkular memang membutuhkan proses yang cukup panjang. Dibutuhkan keberanian, komitmen dan partisipasi kreatif dari seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, swasta, masyarakat, akademisi hingga media massa.

Ia pun berharap semua pemangku kepentingan dapat meningkatkan aksi kolaboratif UNDP, terutama untuk menciptakan Indonesia yang lebih hijau dan sejahtera. "Ini untuk kepentingan jutaan keluarga di seluruh Indonesia," katanya.

Sebelumnya Bappenas memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan kembali seperti sebelum pandemi Covid-19. Kondisi ini akan membuat Indonesia sulit keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah alias middle income trap.

Menteri Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan situasi ini memerlukan transformasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satunya dengan menempatkan ekonomi hijau sebagai salah satu tujuan utama. "Untuk dapat menyelamatkan Indonesia dari middle income trap 2045," ujar Suharso beberapa waktu lalu.

Ekonomi hijau berwawasan lingkungan juga dapat berpengaruh untuk mengantisipasi ancaman dari dampak perubahan iklim. Sehingga penting mendorong adanya net zero emission Indonesia.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...