Luhut Mulai Uji Coba Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu di Malang

Tia Dwitiani Komalasari
11 Januari 2024, 13:55
Kiri ke kanan VP Projects di Alliance to End Plastic Waste Nicholas Kolesch, Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kemenko Marves Rofi Alhanif, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Tito Fibrian
Alliance to End Plastic Waste
Kiri ke kanan VP Projects di Alliance to End Plastic Waste Nicholas Kolesch, Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kemenko Marves Rofi Alhanif, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Tito Fibrianto Hadi Prasetya saat peluncuran program Bersih Indonesia di Malang, Jawa Timur, Kamis (11/1).

Presiden dan CEO Alliance to End Plastic Waste, Jacob Duer mengatakan, komitmen Indonesia terhadap target eliminasi sampah yang tinggi merupakan indikasi kepemimpinan yang ditunjukkan dalam persaingan global untuk mengurangi polusi sampah plastik.

"Melalui upaya kolaboratif antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan sektor swasta, Bersih Indonesia bertujuan menghadirkan model solusi dengan risiko rendah dan berpotensi menjadi percontohan bagi berbagai proyek pengelolaan sampah yang berkesinambungan secara finansial bagi masyarakat pra-sejahtera dan di negara berkembang lainnya," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, telah mendukung program ini sejak Nota Kesepahaman ditandatangani pada n 2022.

Saat penandatanganan Nota Kesepahaman, Luhut mengatakan Indonesia adalah negara pertama yang membentuk National Plastic Action Partnership. Program itu bertujuan mencapai angka pengurangan sampah plastik hingga mendekati nol pada 2040.

Salah satu langkah awal untuk mewujudkan ekonomi sirkular yang berkesinambungan adalah dengan menerapkan sistem pengelolaan sampah holistik yang memungkinkan pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah plastik yang tepat.

" Inilah yang dilakukan oleh Kabupaten Malang melalui program Bersih Indonesia, dengan mengembangkan solusi berkelanjutan dari aspek lingkungan dan finansial sehingga dapat mengatasi permasalahan sampah kota nasional, di mana sektor rumah tangga menjadi penyumbang sampah terbesar,"ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...