WEF: Perubahan Iklim, Kerusakan Alam Jadi Risiko Terbesar bagi Dunia

Hari Widowati
12 Januari 2024, 09:51
Ilustrasi Perubahan Iklim
Unsplash
Laporan Risiko Global Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2024 memperhitungkan peristiwa cuaca ekstrem, perubahan iklim, dan perubahan kritis pada sistem Bumi sebagai kekhawatiran terbesar yang dihadapi dunia selama dekade berikutnya.

Negara-negara Belum Memenuhi Komitmen terhadap Perubahan Iklim

WEF Global Risks Report 2024 menemukan bahwa risiko lingkungan terus mendominasi lanskap risiko. Dua pertiga dari para ahli global mengkhawatirkan kejadian cuaca ekstrem pada 2024.

Cuaca ekstrem, perubahan kritis pada sistem bumi, hilangnya keanekaragaman hayati dan runtuhnya ekosistem, kekurangan sumber daya alam, dan polusi merupakan lima dari 10 risiko terparah yang dianggap akan dihadapi dalam satu dekade mendatang.

WWF prihatin bahwa negara-negara tidak berada di jalur yang tepat untuk memenuhi komitmen mereka pada 2030 di bawah Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal, Perjanjian Paris, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.

"WWF prihatin bahwa kecepatan dan skala aksi tidak sesuai dengan janji perjanjian. WWF telah menerbitkan serangkaian kriteria untuk National Biodiversity Strategies and Action Plans (NBSAP) yang ambisius dalam NBSAP yang Kita Butuhkan," ujar Schuijt.

Perjanjian Paris memiliki tujuan menyeluruh untuk menahan "peningkatan suhu rata-rata global di bawah 2°C di atas tingkat pra-industri" dan mengupayakan pembatasan peningkatan suhu hingga 1,5°C di atas tingkat pra-industri.

Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB mengindikasikan bahwa untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5°C, emisi gas rumah kaca harus mencapai puncaknya paling lambat sebelum tahun 2025 dan menurun 43% pada tahun 2030.

Sementara itu, WWF menyambut baik Komitmen di COP28 untuk beralih dari bahan bakar fosil sebagai momen penting. "Jelas bahwa untuk planet yang layak huni, kita perlu melihat penghentian semua bahan bakar fosil secara menyeluruh serta pendanaan yang jauh lebih besar untuk membantu mereka yang terancam," kata WWF.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...