Isu ESG Makin Populer, Mobil Listrik dan Tenaga Kerja Paling Dibahas

Tia Dwitiani Komalasari
23 Januari 2024, 09:53
Pemilik mobil listrik melakukan pengisian daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Ultra Fast Charging (SPKLU) di rest area teras melati ruas tol Jombang-Mojokerto (Jomo) KM 695A Kedungmlati, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (22/12/2023). Berdasark
ANTARA FOTO/Syaiful Arif/tom.
Pemilik mobil listrik melakukan pengisian daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Ultra Fast Charging (SPKLU) di rest area teras melati ruas tol Jombang-Mojokerto (Jomo) KM 695A Kedungmlati, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (22/12/2023). Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)C capaian kendaraan listrik hingga 23 Oktober 2023 adalah 74.988 unit untuk motor listrik dan 20.414 untuk mobil listrik, sementara pemerintah menargetkan 5 juta unit motor listrik baru dan 6 juta uni
Button AI Summarize

Isu seputar Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST) atau biasa dikenal dengan Environmental, Social, and Governance (ESG) telah menjadi perhatian utama masyarakat dan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.  Namun, persepsi masyarakat dalam menilai kebijakan dan upaya pemerintah dalam isu ESG cenderung lebih rendah. 

Hal itu tercantum dalam hasil survey yang dilakukan Tim Continuum-INDEF dan Populix. Dua lembaga tersebut melakukan mendalam terhadap data yang mencerminkan kesadaran masyarakat terhadap isu ESG dengan meluncurkan “Indeks Konsumen Indonesia Report: Awareness Masyarakat terhadap Isu Lingkungan”.

Survei Populix menemukan bahwa, mayoritas responden sudah memiliki pengetahuan dan kesadaran yang tinggi pada topik dan isu-isu ESG. Namun, persepsi responden dalam menilai kebijakan dan upaya pemerintah dalam isu ESG cenderung lebih rendah.

Dari topik lingkungan, isu kendaraan listrik memiliki persepsi yang positif, tetapi keinginan untuk beralih dan meninggalkan bahan bakar fosil masih rendah di antara para responden. Sementara untuk topik sosial, ketenagakerjaan menjadi isu yang menjadi perhatian masyarakat.

Responden cenderung menilai bahwa kondisi pasar kerja di Indonesia belum terlalu baik. Pada topik tata kelola, pengetahuan mengenai isu KKN sudah baik, tetapi persepsi terhadap upaya pemerintah dalam memerangi KKN masih cenderung kurang efektif.

 “Perbedaan dalam tingkat pendidikan dan status ekonomi menghadirkan nuansa yang menarik dalam pemahaman terhadap isu-isu ESG," kata Social Research Manager Populix, Nazmi Haddyat Tamara, melalui siaran pers, Selasa (23/1).

Nazmi mengatakan, responden dengan tingkat pendidikan lebih tinggi menunjukkan pemahaman yang lebih mendalam terkait topik ketenagakerjaan dan keamanan siber. Begitu juga pada tingkat ekonomi, dimana responden dengan ekonomi tinggi lebih proaktif dalam menghadapi polusi udara dengan langkah-langkah perlindungan diri yang lebih lanjut.

Lingkungan (Environment)

Selama periode observasi Oktober-November 2023, mobil listrik menjadi pusat perhatian dalam perbincangan lingkungan, mengungguli perbincangan seputar polusi udara dan energi terbarukan. Mayoritas responden masih belum memiliki berencana untuk mengadopsi kendaraan listrik dalam kehidupan sehari-hari meskipu cenderung melihat kendaraan listrik sebagai solusi potensial untuk meningkatkan kualitas udara.

 Selain itu, polusi udara menjadi perhatian utama dengan fokus pada kondisi udara di Jakarta, dampaknya, dan perasaan masyarakat terhadap isu tersebut. Meskipun ada persepsi bahwa kondisi udara di Jakarta telah membaik, perbedaan pandangan muncul antara hasil survei dan analisis media sosial.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...