Indonesia Bidik CCS, Potensi Penyimpanan Karbon 600 Gigaton
Kemeterian ESDM Arifin Tasrif menyebut sebagian besar proyek itu ditargetkan beroperasi sebelum 2030. Di antaranya adalah CCS Gundih Enhanced Gas Recovery (EGR) di Jawa Tengah dan Enhance Oil Recovery (EOR) di Lapangan Sukowati Bojonegoro Jawa Timur.
Kolaborasi Berbagai Pemangku Kepentingan
Pemerintah terus mendorong perkembangan bisnis penangkapan dan penyimpanan karbon CCS di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengundang semua pemangku kepentingan untuk memanfaatkan potensi penyimpanan karbon yang dimiliki Indonesia.
"Kami mendorong seluruh pemangku kepentingan di industri CCS memanfaatkan potensi kapasitas penyimpanan Indonesia yang besar, mengembangkan industri hilir untuk menghasilkan produk rendah karbon," kata Luhut dalam peluncuran International and Indonesia CCS Forum 2024, di Jakarta, Selasa (23/1).
Luhut juga mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait untuk bersama-sama merancang strategi yang akan membuka jalan bagi keberhasilan penerapan CCS hub di Indonesia. "Upaya kolaboratif ini sangat penting dalam mencapai tujuan kita bersama untuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan," ujarnya.
Ia menuturkan pemerintah telah mendukung implementasi Indonesia sebagai hub CCS. Salah satunya dengan mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) terbaru untuk mengatur sektor CCS.
Lalu, Luhut juga mendukung penuh Indonesia CCS Center. Ia berharap organisasi tersebut dapat berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk lembaga pemerintah, BUMN, swasta, dan lembaga internasional.
“Kemitraan ini berperan penting dalam melakukan penelitian, mempersiapkan regulasi yang tidak diperlukan, dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan CCS di negara kita," kata Luhut.