Jokowi Keluarkan Payung Hukum soal CCS, Atur Dua Jenis Izin Operasi
Potensi Penyimpanan Karbon Indonesia
Indonesia memiliki potensi penyimpanan karbon atau carbon storage lebih dari 577 Gigaton. Menurut perhitungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas), Indonesia memiliki kapasitas penyimpanan karbon sebesar 572,77 Gigaton di dalam lapisan saline aquifer dan 4,85 Gigaton di depleted reservoir.
“Perhitungan ini dilakukan internal oleh kepala balai Lemigas dan di bawah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas) Kementerian ESDM,” kata Dirjen Migas Tutuka Ariadji saat acara Penutupan Bulan K3 Nasional di Kantor Lemigas, Jakarta, Selasa (20/2).
Tutuka mengatakan, perhitungan potensi baik pada saline aquifer ataupun depleted oil and gas reservoir dilakukan di 20 cekungan. Cekungan North East Java memiliki potensi paling besar di mana kapasitas penyimpanan karbon mencapai 100,83 Gigaton di dalam saline aquifer dan 0,151 Gigaton di depleted reservoir.
Kemudian, Cekungan Tarakan memiliki potensi sebesar 91,92 Gigaton di dalam saline aquifer dan 0,015 Gigaton di depleted reservoir. Cekungan North Sumatera memiliki potensi sebesar 53,34 Gigaton di dalam saline aquifer dan 1,07 Gigaton di depleted reservoir.
Selanjutnya, Cekungan Makassar Strait memiliki potensi 50,70 Gigaton di dalam saline aquifer dan 0,059 Gigaton di depleted reservoir. Sedangkan cekungan Bawean memiliki potensi paling kecil sebesar 1,16 Gigaton di dalam saline aquifer.