Cina Tambah Kapasitas PLTU, Target Iklim Terancam Meleset
"Tindakan drastis diperlukan untuk memenuhi target intensitas karbon dan energi tahun 2025, dan Cina juga dapat berjuang untuk memenuhi target untuk meningkatkan pangsa bahan bakar non-fosil dalam bauran energi totalnya menjadi 20% pada tahun 2025," tulis GEM dan CREA dalam riset tersebut, seperti dikutip Reuters, Kamis (22/2).
Cina telah berjanji untuk mulai mengurangi konsumsi batu bara selama periode 2025-2030. Namun, para pengembang PLTU justru membangun kapasitas baru sebanyak mungkin sebelum tahun 2025.
Total kapasitas listrik Tiongkok sudah cukup untuk memenuhi permintaan domestik. Akan tetapi, jaringan listriknya yang tidak efisien tidak dapat menyalurkan listrik ke tempat yang dibutuhkan, terutama melintasi perbatasan provinsi, sehingga mendorong lebih banyak pembangunan pembangkit listrik.
CREA sebelumnya telah memperkirakan bahwa emisi karbon Cina akan turun tahun ini, dengan tingkat pemanfaatan pembangkit listrik tenaga batu bara yang kemungkinan akan turun secara signifikan karena lebih banyak energi bersih yang terhubung ke jaringan listrik.
"Hal ini berisiko menimbulkan masalah keuangan yang signifikan bagi operator pembangkit listrik tenaga batu bara dan berpotensi menghambat transisi energi," ujar Lauri Myllyvirta, kepala analis CREA. Oleh karena itu, kontradiksi ini harus diselesaikan agar Cina dapat merealisasikan pengurangan emisi yang diperlukan untuk menuju netralitas karbon.