Perubahan Iklim dan Pemanasan Global Dorong Kenaikan Harga Pisang

Hari Widowati
14 Maret 2024, 16:03
Harga pisang akan menjadi lebih mahal karena perubahan iklim.
ANTARA FOTO/Arnas Padda/hp.
Pembeli memilih buah pisang yang dijual di Pasar Terong, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (24/3/2023).

"Saya rasa perubahan iklim benar-benar merupakan ancaman besar bagi sektor pisang," ujar Liu dari World Banana Forum, sebuah kelompok di bawah naungan PBB yang menyatukan para pemangku kepentingan industri. Organisasi ini mencakup para peritel, negara produsen, eksportir, dan lembaga penelitian.

Selain cuaca buruk yang berdampak pada produksi, pisang juga sensitif terhadap kenaikan suhu yang dapat memusnahkan tanaman di beberapa lokasi. Mungkin ancaman langsung terbesar adalah fakta bahwa kenaikan suhu membantu penyebaran penyakit.

Salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah Fusarium Wilt TR4, infeksi jamur, yang telah berpindah dari Australia dan Asia ke Afrika dan sekarang menyebar ke Amerika Selatan. Sekali sebuah perkebunan terinfeksi, jamur ini akan membunuh semua pohon pisang dan para ahli mengatakan bahwa jamur ini sangat sulit untuk dibasmi.

Jamur ini juga telah bermutasi dan mengancam Cavendish, varietas pisang favorit dunia. "Kita tahu bahwa spora dari Layu Fusarium ini sangat tahan, dan dapat menyebar melalui banjir maupun melalui angin kencang," kata Liu.

Fenomena ini akan menyebarkan penyakit lebih cepat dibandingkan dengan pola cuaca yang lebih normal. Para produsen juga menghadapi tekanan dari kenaikan biaya pupuk, energi dan transportasi, serta masalah dalam menemukan pekerja yang cukup.

Jika digabungkan dengan dampak perubahan iklim terhadap pasokan, harga-harga di Inggris dan di tempat lain kemungkinan akan naik - dan akan terus naik.

"Memang akan ada beberapa kenaikan harga. Jika tidak ada peningkatan pasokan yang besar, saya memproyeksikan harga pisang akan tetap relatif tinggi di tahun-tahun mendatang," ujar Liu. Di antara isu-isu yang akan dibahas oleh industri pisang pada pertemuan di Roma adalah pertanyaan kritis tentang keberlanjutan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...