World Water Day Dibayangi Ancaman Krisis Air di Dunia
Di Indonesia, Bappenas juga telah memetakan daerah yang memiliki kerentenan akibat perubahan iklim. Dengan demikian, perlu adanya perhatian khusus dalam penangan perubahn iklim di daerah tersebut.
Bappenas mencatat, Indonesia telah mengalami 3.544 bencana alam pada 2022. Sebanyak 98% dari bencara tersebut bersifat hidrometeorologi, yang merenggut 3.183 nyawa dan berdampak pada 18 juta orang selama satu dekade terakhir.
10 Provinsi dengan Produksi Air Bersih Paling Rendah
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) bertajuk Statistik Air Bersih 2018-2022, volume produksi air bersih di seluruh Indonesia mencapai 5,26 miliar meter kubik (m³) sepanjang 2022. Volume itu naik tipis 0,28% dari 2021 sebanyak 5,25 miliar m³.
Meski demikian, produksi air bersih di Indonesia sangat bervariatif di tiap daerah. Laporan BPS menunjukkan, ada sejumlah provinsi yang hanya mampu memproduksi sedikit air besih sepanjang tahun lalu.
Berikut daftar sepuluh provinsi dengan produksi air bersih paling sedikit pada 2022:
- Papua Barat: 5,5 juta m³
- Bangka Belitung: 10,68 juta m³
- Sulawesi Barat: 11,33 juta m³
- Maluku: 11,61 juta m³
- Sulawesi Tenggara: 16,88 juta m³
- Papua: 21,07 juta m³
- Lampung: 22,41 juta m³
- Riau: 22,54 juta m³
- Sulawesi Tengah: 22,94 juta m³
- Gorontalo: 22,95 juta m³
Sejarah Peringatan Hari Air Sedunia
Dari laman resmi UN Water, Hari Air Sedunia diadakan setiap tahun sejak 1993. Sejarah Hari Air Sedunia bermula saat diadakannya Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan dan Pembangunan di Rio de Janeiro.
Konferensi ini diadakan pada tahun 1992. Pada saat itu, tercetus ide tentang hari internasional ini. Hari Air Sedunia merupakan peringatan PBB tahunan yang berfokus pada pentingnya menjaga air tawar. Pasalnya, lebih dari 2.2 miliar orang tidak memiliki air bersih dan ini menjadi krisis global yang perlu ditangani secara konkret.