Luhut Janji Tak Buat Aturan yang Mencederai Anak-Cucu via Energi Baru

Image title
19 November 2019, 15:04
Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam diskusi Panel Institute Essential Services Reform (IESR) bertema Strategi Indonesia Menuju Perekonomian Nir Emisi 2050 yang dihelat di Jakarta, pada Selasa (19/11/2019). Dal
Kementerian Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam diskusi Panel Institute Essential Services Reform (IESR) bertema Strategi Indonesia Menuju Perekonomian Nir Emisi 2050 yang dihelat di Jakarta, pada Selasa (19/11/2019). Dalam kesempatan tersebut, Luhut menekankan pentingnya energi baru terbarukan (EBT).

Jika implementasi program biodiesel tersebut berjalan lancar, maka jumlah produksi kelapa sawit Indonesia dengan penggunaannya di dalam negeri hampir seimbang. Dampaknya, 17,5 juta petani sawit akan menikmati harga sawit yang bagus.

"Itu membuat angka kemiskinan kita akan menurun,” kata Luhut.

Di sisi lain, Luhut menyatakan Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi sebesar 29 persen. Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah membuat program re-planting, rehabilitasi mangrove, dan peat land (lahan gambut).

Menurut Luhut, Indonesia memiliki lahan gambut seluas 7,5 juta hektar dengan kondisi baik dengan kedalaman 15-20 meter. Selain itu, Indonesia memiliki 3,1 juta hektar lahan mangrov. Namun, setengah dari lahan mangrove yang ada telah rusak.

"Sekarang kami adakan re-planting program, ditambah lagi dengan forestry, dan ditambah lagi dengan rehabilitasi coral reef. Dan kita sudah berkontribusi carbon credit kira-kira 75-80 persen, dan itu cukup besar. Yang paling penting kita jangan hanya bicara, tapi apa aksi kita,” kata Luhut.

Berdasarkan temuan Brown to Green Report 2019 yang diterbitkan oleh Climate Transparency, sebuah kemitraan global beranggotakan lembaga think tank dan lembaga non pemerintah dari negara-negara anggota G20, emisi CO2 terkait energi di negara-negara anggota G20 melonjak 1,8 persen pada 2018 karena meningkatnya permintaan energi. Laportan tersebut juga menyatakan emisi transportasi meningkat 1,2 persen pada tahun lalu.

(Baca: Infografik: Perbanyak Sumber Energi, Kurangi Emisi Karbon)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...