Geo Dipa Lanjutkan Dua Proyek Panas Bumi yang Sempat Terhenti 18 Tahun

Image title
19 Agustus 2020, 13:45
Geo Dipa, panas bumi, investasi, infrastruktur, asian development bank, adp
ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN
Ilustrasi, sejumlah pekerja beraktivitas di area instalasi sumur Geothermal atau panas bumi milik PT Geo Dipa Energi kawasan dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (10/10/2018). Geo Dipa lanjutkan proyek Dieng 2 dan Patuha 2.

Untuk proyek Patuha 2 dan Dieng 2, pemerintah memberikan jaminan pinjaman senilai US$ 415 juta atau sekitar Rp 6,12 triliun. "Kami ikut sertakan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero untuk memberikan jaminan atas pinjaman BUMN, sehingga mengurangi risiko," kata dia.

Asian Development Bank's Country Director for Indonesia Winfried Wicklein juga menyatakan dukungannya terhadap pengembangan dan pemanfaatan panas bumi di Indonesia. Dia bahkan menyebut ADP sudah mendanai proyek panas bumi di Indonesia sejak 2016 melalui proyek Meulaboh. 

Selanjutnya, ADP mendanai proyek Rantau Dadap pada 2018. Kemudian, pihaknya mendanai proyek panas bumi Dieng dan Patuha dengan guarantee loan

"Proyek ini membantu Indonesia mengembangkan panas bumi. Kami telah bekerja sama cukup lama dengan pemerintah untuk mencapai bauran energi sebesar 23% pada 2025. Oleh karena itu, kami mendukung proyek Patuha dan Dieng," ujar Wicklein.

Direktur Utama PPI M.Wahid Sutopo turut menyatakan dukungannya terhadap proyek Dieng 2 dan Patuha 2. Menurut dia, kedua proyek itu diperlukan untuk menambah pasokan listrik Pulau Jawa.

Kedua proyek panas bumi itu juga bisa meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Pasalnya, proyek panas bumi merupakan energi yang berkelanjutan.

Selain itu, proyek tersebut mendukung pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi mengurangi emisi karbon."Hal itu sesuai arahan dan mandat yang diberikan Kementerian Keuangan kepada kami, untuk mendukung kegiatan yang berkelanjutan," kata Wahid.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...