Pengembangan Energi Baru Terbarukan, Nuklir Jadi Opsi Terakhir

Image title
15 Oktober 2020, 14:31
nuklir, pltn, energi baru terbarukan, kementerian esdm
Instagram @badan_tenaga_nuklir_nasional
Ilustrasi. Pemerintah belum sepenuhnya memberikan lampu hijau kepada pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN di Tanah Air.

AS Negara Pemilik PLTN Terbesar Dunia

Sebelumnya, Kepala Perwakilan ThorCon International Pte Ltd Bob S Effendi berpendapat isu keselamatan menjadi tidak relevan untuk nuklir. Energi ini merupakan bahan bakar yang memiliki tingkat keamanan cukup tinggi.

Dia mencontohkan kecelakaan reaktor nuklir Chernobyl di Ukraina pada 1986. Negara itu ternyata masih menggunakan energi tersebut. “Artinya, kalau memang ada isu keselamatan, tentunya Ukraina tidak akan memakai nuklir," kata dia.

Bob mengatakan, perusahaan akan memanfaatkan momentum pembangunan reaktor untuk ajang edukasi. Kemudian, ThorCon akan menyiapkan tempat penyimpanan limbah nuklir di sebuah kapal unit pembangkit listriknya. "Bisa menyimpan limbah untuk total operasi sekitar 80 tahun," kata dia.

Total produksi PLTN secara global per 2019 mencapai 2.796 terawatt (triliun watt) per jam. Amerika Serikat merupakan negara dengan PLTN terbesar di dunia. Negara ini mampu mengolah hingga 852 triliun watt per jam. Angka itu sama dengan 30,5% dari total produksi PLTN global.

Negara adikuasa lainnya, Tiongkok menyusul dengan memproduksi listrik bertenaga nuklir sebesar 348,7 triliun watt per jam. Produksinya setara dengan 12,5% dari keseluruhan produksi PLTN dunia.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...